PASUKAN yang setia kepada panglima perang Khalifa Haftar melakukan serangan roket, Rabu (29/4) dini hari, di sebuah rumah sakit lapangan di Tripoli, ibu kota Libia.
Milisi menyerang rumah sakit, yang terletak di jalan bandara di Tripoli selatan, dengan setidaknya enam roket, menurut sebuah pernyataan oleh pusat pers Volcano of Rage yang dipimpin Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA).
Serangan itu menimbulkan kerusakan besar pada rumah sakit dan ambulans.
Pernyataan itu menambahkan milisi terus menargetkan rumah sakit dan staf kesehatan.
Dalam pesan video Senin, Haftar secara sepihak mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa Libia.
Baca juga: Korban Covid-19 AS Lampaui yang Terbunuh di Perang Vietnam
Menunjuk demonstrasi jalanan di daerah-daerah di bawah kendalinya, ia mengklaim telah menerima mandat rakyat Libia untuk memerintah negara itu.
Dia mengatakan perjanjian Skhirat yang ditandatangani pada 2015 oleh pihak-pihak yang bertikai di Libia di bawah naungan PBB adalah ‘sesuatu dari masa lalu’.
Sejak penggulingan mendiang penguasa lama Muammar Khadafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libia. Yaitu komandan militer pemberontak Khalifa Haftar di Libia timur, didukung oleh Mesir dan Uni Emirat Arab, dan GNA di Tripoli, yang menikmati pengakuan PBB dan internasional. (AA/A-2)