Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KETIKA pemerintah Spanyol mengumumkan penguncian wilayah atau lockdown secara nasional, pada pertengahan Maret, sebagai upaya mengekang penyebaran virus korona baru (covid-19), tidak semua orang kecewa dengan kemungkinan akan menghabiskan waktu beberapa minggu di rumah saja.
Dikutip dari BBC, Minggu (26/4), Miguel Sánchez, 15, yang berasal dari Madrid, sangat senang dia tidak harus pergi ke sekolah untuk masa yang akan datang.
Enam minggu kemudian, setelah tidak meninggalkan flat keluarga sekali pun, lockdown tersebut telah kehilangan kilauannya bagi Miguel dan dia masih tidak tahu kapan dia bisa pergi keluar.
Baca juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Spanyol Naik Lagi
Pembatasan tersebut telah dicabut sebagian untuk anak-anak yang berusia di bawah 14 tahun untuk pertama kalinya. Itu artinya adik laki-laki Miguel, Jaime, sekarang bisa keluar setiap hari. Tetapi Miguel tidak bisa.
"Itu mengganggunya, karena dia mengatakan 'Mengapa adikku bisa keluar dan aku tidak bisa?'," kata ibu Miguel, Cristina Carrasco, seorang guru sekolah dasar.
Miguel telah menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan tugas sekolah. Di waktu luangnya, dia bermain gim video dan menonton film dengan adiknya.
"Menjadi remaja, dia benar-benar rindu melihat teman-temannya, pergi keluar dan bertemu dengan anak-anak lain seusianya," katanya. "Miguel adalah anak yang baik tetapi remaja mengalami hari-hari yang baik dan buruk."
Dia khawatir bagaimana lockdown tersebut kemudian akan memengaruhi anaknya, Miguel, jika itu diperpanjang melewati musim semi.
"Dalam jangka pendek dia cukup senang dengan kenyataan bahwa dia tidak harus pergi sekolah," katanya.
"Tapi dia bilang kalau ini berlanjut sampai 21 Juni, ketika liburan sekolah dimulai, tidak ada yang akan menghentikannya untuk keluar," tambahnya.
Kondisi penguncian yang baru memungkinkan 6,3 juta anak yang berusia di bawah 14 tahun di Spanyol untuk meninggalkan rumah mereka setiap hari dengan total satu jam antara pukul 9.00 dan 21.00, tetapi tidak lebih jauh dari satu kilometer dari tempat tinggal mereka.
Bersepeda, bermain sepatu roda, dan skateboard diperbolehkan, tetapi taman umum tetap dilarang. Tindakan pembatasan lainnya masih berlaku untuk saat ini, dengan pemerintah mempertimbangkan untuk melonggarkannya lebih lanjut pada paruh kedua Mei.
Para psikolog menyambut pencabutan pembatasan untuk anak-anak yang berusia di bawah 14 tahun, dengan mengatakan bahwa bahkan satu jam di luar setiap hari dapat memberikan dorongan penting bagi keadaan pikiran mereka.
"Perubahan rutinitas, berada di luar dan berada di bawah sinar matahari, semua itu sangat penting," kata Laura Piñeiro, seorang psikolog dan direktur di yayasan amal Asociación Bienestar Desarollo (ABD) di Madrid.
Menteri Kesehatan Salvador Illa telah menunjukkan bahwa mereka yang berusia di atas 13 tahun diperbolehkan melakukan tugas untuk orangtua mereka.
Namun, orangtua cenderung memilih tidak membiarkan anak-anak mereka keluar, terutama ke tempat-tempat tertutup seperti supermarket, di mana ada lebih banyak risiko penularan.
Sementara itu, teknologi memberikan para remaja bentuk kehidupan sosial virtual, melalui aplikasi seluler seperti WhatsApp dan media sosial, tetapi itu tidak sama dengan melakukan kontak secara langsung.
"Anak-anak beradaptasi dengan keadaan baru yang jauh lebih baik daripada orang dewasa," kata Susana Fuertes, ibu seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dan seorang gadis berusia 12 tahun di Brunete, dekat Madrid.
Dia mengatakan putranya, Mateo, tidak terlalu kesal karena adik perempuannya, Isabel, sekarang memiliki lebih banyak kebebasan bergerak daripada dirinya. Tapi Susana bingung dengan norma baru.
"Agak aneh memasang penghalang antara anak-anak berusia di atas 13 tahun dan anak-anak lain," katanya. (BBC/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved