Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
ORANGTUA di Spanyol merasa lega dengan keputusan pemerintah yang akan mengizinkan anak-anak keluar rumah untuk jalan-jalan singkat untuk pertama kalinya. Mereka menyambut baik keputusan tersebut setelah lebih dari sebulan berada di bawah aturan penguncian wilayah atau lockdown akibat covid-19.
Dengan angka kematian tertinggi kedua di Eropa, 21.717, dan infeksi terbesar kedua di dunia sebanyak 208.389, pembatasan yang dilakukan Spanyol termasuk larangan kontroversial terhadap anak-anak untuk meninggalkan rumah mereka sejak pertengahan Maret.
Namun, Selasa (21/4) malam, pemerintah tunduk pada tekanan publik dan mengatakan anak-anak yang berusia di bawah 14 tahun akan bisa berjalan-jalan singkat di luar rumah di bawah pengawasan mulai akhir pekan.
Baca juga: Anggota OKI Diminta Bantu Negara Muslim Rentan COVID-19
Dikutip dari Channel News Asia, Ramon Motta, kepala pelayan yang berbasis di Madrid dengan dua anak perempuan, Carla, 11, dan Ariadna, 8, terpaksa mendirikan tenda di apartemen lantai lima mereka untuk menghibur mereka.
"Kami memiliki Disney +, Netflix, dan videogame, tetapi Anda tidak ingin anak-anak Anda menghabiskan lima hingga tujuh jam di depan layar. Namun, pada saat yang sama, tidak banyak yang bisa dilakukan," katanya.
"Setelah sekian lama dikurung, anak-anak dan orangtua mulai kehilangan kesabaran dengan cepat. Beberapa kali Carla mengamuk," tambahnya.
Perlambatan infeksi dan kematian membuat warga Spanyol optimistis mimpi buruk mereka mungkin berkurang. Namun, penghitungan resmi gagal memperhitungkan mereka yang kemungkinan besar meninggal karena virus tetapi tidak pernah diuji.
Wilayah Madrid, Rabu (22/4) merilis penghitungan sendiri, menunjukkan 4.275 kematian tambahan atau 56% lebih dari data kementerian kesehatan. Hampir 4.000 dari mereka adalah penghuni panti jompo.
Namun, para pejabat semakin fokus untuk memulai kembali ekonomi yang lesu. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved