Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Spanyol akan Bebaskan Anak dari Lockdown

Haufan Hasyim Salengke
20/4/2020 00:05
Spanyol akan Bebaskan Anak dari Lockdown
Para pengunjuk rasa turun ke jalan menolak kebijakan lockdown warga California dalam upaya mencegah penularan covid-19 di San Diego, AS.(ARIANA DREHSLER / AFP)

ANAK-ANAK Spanyol terkekang di dalam ruangan sejak 14 Maret, di bawah langkah-langkah ketat untuk membendung penyebaran virus korona baru (covid-19).

Sekarang Perdana Menteri Pedro Sanchez berencana untuk melonggarkan aturan pada 27 April sehingga anak-anak bisa menghirup atau mendapatkan udara segar.

Wali Kota Barcelona Ada Colau, yang memiliki anak kecil, minggu ini memohon pemerintah untuk mengizinkan anak-anak menjalani kegiatan fisik di luar.

Delapan juta anak-anak Spanyol telah menghabiskan waktu lima minggu di rumah mereka dan ada kegelisahan yang semakin besar dengan risiko terhadap kesehatan mereka.

Koalisi Hak Anak Spanyol telah memperingatkan masalah kesehatan mental dan fisik terhadap anak-anak sebagai akibat dari tindakan pengurungan dan menyerukan agar anak laki-laki dan perempuan diizinkan keluar untuk bermain dan melakukan beberapa aktivitas fisik.

“Anak-anak ini harus keluar,” ujar Wali Kota Barcelona menuntut. “Tunggu apa lagi, bebaskan anak-anak kita!”

Negara-negara lain seperti Denmark telah mulai membuka sekolah untuk anak-anak di bawah 11 tahun, sementara Norwegia akan membuka kembali taman kanak-kanak pada Senin. Jerman akan membuka kembali beberapa sekolah pada 4 Mei, meskipun negara bagian yang paling padat penduduknya akan mulai dibuka Senin.

Swedia telah membuka sekolahnya sepanjang krisis. Namun, tidak satu pun dari negara-negara ini terkena virus separah Spanyol.

Virus global telah melewati 2,3 juta kasus pada Sabtu, menurut penghitungan berjalan Universitas Johns Hopkins yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Data universitas mengenai jumlah kematian di seluruh dunia mencapai 158.422, sementara total pemulihan mencapai 589.576.

Sanchez mengatakan Spanyol telah meninggalkan saat-saat paling ekstrem dan menangkal serangan brutal pandemi.

Namun, dia mengatakan akan meminta parlemen untuk memperpanjang keadaan bahaya Spanyol hingga 9 Mei karena pencapaian yang dicapai masih tidak mencukupi dan tidak boleh terancam oleh keputusan tergesa-gesa.

Protes di AS

Ratusan warga AS melancarkan aksi protes di kota-kota di seluruh Amerika terhadap penguncian terkait dengan virus korona, ketika kemarahan tumbuh terhadap biaya ekonomi yang melumpuhkan pengurungan.

Diperkirakan 400 orang berkumpul di bawah cuaca dingin di Concord, New Hampshire--banyak yang berjalan kaki, sementara yang lain tetap di mobil mereka--untuk mengirim pesan karantina besar tidak diperlukan di negara bagian itu karena kasus covid-19 yang relatif sedikit.

Kerumunan termasuk beberapa pria bersenjata mengenakan seragam ala militer, dengan wajah tertutup. Di Texas, lebih dari 250 orang berunjuk rasa di luar State Capitol di Austin.

“Sudah waktunya untuk membuka kembali Texas, sudah waktunya untuk membiarkan orang bekerja, sudah waktunya bagi mereka untuk membiarkan interaksi sukarela dan akal sehat mengatur hari, bukan kekuatan pemerintah,” kata Justin Greiss, seorang aktivis dari Young American for Liberty. (BBC/AFP/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya