Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEBAKARAN hutan yang merusak selama beberapa hari di Ukraina utara sekarang tidak lebih dari beberapa kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terbengkalai.
Operator tur Yaroslav Emelianenko mengatakan salah satu titik api telah mencapai kota mati Pripyat. Kota itu adalah saksi bisu bencana Chernobyl.
Dia mengatakan laju kebakaran sekarang hanya 2 km dari tempat limbah pembangkit paling berbahaya disimpan.
Greenpeace mengatakan kebakaran jauh lebih besar dari yang disadari pihak berwenang.
Baca juga: Pascagencatan Senjata, 110 Ribu Warga Suriah Kembali ke Idlib
Cabang Greenpeace Rusia mengatakan kebakaran terbesar meliputi 34 ribu hektare sementara kebakaran kedua hanya satu kilometer dari bekas pabrik seluas 12 ribu hektar.
“Jika api melalap Pripyat, itu akan menjadi bencana ekonomi karena kunjungan wisatawan memberikan pendapatan yang berharga,” ujarnya.
Pada 2018, lebih dari 70 ribu orang mengunjungi kota itu. Tahun lalu, angka itu bahkan lebih tinggi, setelah kesuksesan mini seri HBO yang bercerita tentang bencana Chernobyl.
Polisi mengatakan kebakaran telah membara sejak akhir pekan 4 April, setelah seorang pria membakar rumput kering di dekat zona pengecualian. Sejak itu, kebakaran bergerak semakin dekat ke pembangkit nuklir.
Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran dengan lusinan perangkat keras khusus dikerahkan ke lokasi, sementara enam helikopter dan beberapa pesawat berusaha memadamkan api dari udara.
Kateryna Pavlova, penjabat kepala Badan Negara Ukraina untuk Pengelolaan Zona Pengecualian, mengatakan pihak mereka belum bisa mengatakan kebakaran telah tertangani.
"Kami telah bekerja sepanjang malam, membuat sekat-sekat api di sekitar pembangkit untuk melindunginya dari api," ujarnya.
Pada 5 April, Yegor Firsov, penjabat kepala layanan inspeksi ekologi negara Ukraina, mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook tingkat radiasi di daerah tersebut telah meningkat secara substansial di atas normal.
Namun, pejabat pemerintah kemudian membantah temuan itu dan mengatakan tingkat radiasi di wilayah itu dalam batas normal. Firsov juga menarik komentarnya. (BBC/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved