Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
TOPAN Harold menghantam Vanuatu, sebuah negara Samudra Pasifik Selatan, telah dicatat sebagai peristiwa cuaca paling kuat sepanjang tahun ini, menurut sebuah LSM iklim, Selasa (7/4) waktu setempat.
"Situasi yang sudah penuh tekanan ini, dikombinasikan dengan serangan bencana alam yang parah, tidak diragukan lagi akan menciptakan berbagai ketidakadilan terhadap kelompok-kelompok yang sudah terpinggirkan dalam masyarakat kita," ujar Direktur Regional 350 Pasifik, Fenton Lutunatabua, dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Lebih dari 300 Ribu Pasien Covid-19 di Dunia Sembuh
Topan tropis--yang mencapai kategori 5, pendaratan tingkat tertinggi--terjadi di negara Pasifik Vanuatu pada Senin dengan angin sekitar 215 km/jam dan telah menewaskan sedikitnya 27 orang sejauh ini.
Negara-negara Pasifik, yang juga menghadapi dampak wabah Covid-19, sekarang harus bersiap mengahadapi Topan Harold, diperburuk oleh perubahan iklim yang merupakan krisis yang bukan disebabkan oleh negara-negara Pasifik, tegasnya dalam pernyataan itu.
"Ketika Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Fiji bersiap-siap untuk respons kemanusiaan, kita mengingat kedua krisis ini menyoroti ketidaksetaraan yang diabadikan oleh sistem ekonomi yang memberi keuntungan pada orang-orang," kata Genevieve Jiva, koordinator Pacific Islands Climate Action Network.
Mengulangi peran perubahan iklim dalam peristiwa cuaca ekstrem, Christopher Bartlett, seorang pakar iklim independen di Vanuatu, menyoroti topan itu adalah hasil dari kejahatan perubahan iklim yang dilakukan terhadap orang-orang Vanuatu oleh perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil dan negara-negara yang mendukung korporasi tersebut.
"Kepulauan Pasifik terletak di wilayah dengan banyak bencana alam, yang menjadi semakin sering terjadi dan dengan dampak yang jauh lebih buruk sebagai akibat langsung dari peningkatan gas rumah kaca di atmosfer," tandasnya. (AA/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved