Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

OKI Minta Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan

Ant/X-11
23/2/2016 13:32
OKI Minta Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan
(Wakil Menlu, AM Fachir -- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

WAKIL Menteri Luar Negeri RI AM Fachir mengatakan bahwa Organisasi Kerja Sama Islam meminta Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Pertemuan Luar Biasa OKI tentang Palestina dan Al Quds.

"Kita (Indonesia) tidak pernah meminta, tetapi diminta sejak awal sebagai tuan rumah, bukan penyelenggara," kata Wamenlu Fachir di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Pejambon, Jakarta, Selasa (23/2).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Fachir untuk menampik anggapan bahwa Indonesia memaksakan diri dalam melaksanakan pertemuan yang akan digelar di Jakarta pada 6-7 Maret tersebut.

Terlebih lagi, hanya selang satu bulan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI akan diselenggarakan di Ankara, Turki, pada April.

Wamenlu mengatakan permintaan OKI tersebut disampaikan kepada Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Luar Negeri OKI di Jeddah, Arab Saudi, Januari 2016, setelah Maroko mundur menjadi tuan rumah.

"Kita bersedia karena berdasarkan permintaan OKI, Palestina, dan tentu Maroko juga," kata dia.

Terkait persiapan pertemuan luar biasa tersebut, Wamenlu mengatakan pemerintah Indonesia memperlakukan acara tersebut sesuai sifatnya yang darurat.

"Yang namanya luar biasa, tentu saja sifatnya 'emergency' (darurat) dan pertemuan ini tidak akan mendahului KTT OKI karena hanya satu isu yang dibahas," kata dia.

Pertemuan Luar Biasa OKI di Jakarta, 6-7 Maret, akan fokus pada masalah Palestina dan Al Quds (Yerusalem), sementara KTT OKI di Ankara, April mendatang bersifat lebih menyeluruh tentang isu-isu di semua negara anggota OKI.

Pertemuan Luar Biasa OKI tentang Palestina da Al Quds (Yerusalem) akan membahas dukungan untuk kemerdekaan Palestina dan masalah Yerusalem, di mana Israel telah melanggar kesepakatan tentang kependudukan, status kota suci Yerusalem, pengembalian pengungsi Palestina ke wilayah Palestina, dan penyaluran air dari tepi barat Sungai Jordan.

Pertemuan Luar Biasa OKI di Jakarta akan dihadiri 57 negara anggota OKI dan empat negara peninjau, yakni AS, Rusia, Bosnia Herzegovina, dan Republik Afrika Tengah.(Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya