Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

India Kewalahan Terapkan Lockdown Korona

Haufan Hasyim Salengke
29/3/2020 23:00
India Kewalahan Terapkan Lockdown Korona
Warga India memadati terminal bus Anand Vihar untuk pulang kampung setelah diberlakukan lockdown.(Bhuvan BAGGA / AFP)

KEBIJAKAN India untuk menerapkan karantina wilayah (lockdown) sebagai penanganan pandemi virus korona telah menyebabkan jutaan orang telantar dan tanpa makanan.

Karantina wilayah secara nasional di India terbesar di dunia akibat pandemi virus korona baru (covid-19) menimbulkan kekacauan pada ribuan pekerja migran di ibu kota New Delhi.

Akibat sedikit pilihan transportasi, ribuan orang, kebanyakan pekerja harian laki-laki muda dan juga keluarga, telah menempuh perjalanan pulang pergi selama kurun waktu 21 hari yang dimulai pada Rabu.

Ribuan pekerja berupah harian dan buruh migran lainnya memadati perbatasan Delhi-Uttar Pradesh, Sabtu (28/3), dengan harapan mencapai rumah mereka di daerah-daerah yang jauh pada hari ke-4 dari lockdown 21 hari yang diumumkan pemerintah.

Para pekerja mulai melarikan diri dari New Delhi setelah Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown, yang secara efektif membuat jutaan orang India hidup dari pendapatan harian.

Proyek-proyek konstruksi, layanan taksi, tata graha, dan pekerjaan sektor informal lainnya terhenti secara tiba-tiba.

Seorang pekerja meninggal pada hari Sabtu setelah dia berusaha berjalan sejauh 270 mil (270 km) kembali ke rumah. demikian seorang pejabat polisi mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Karantina 15.000 Orang

Setidaknya 15.000 orang diduga telah terpapar virus covid-19 dari seorang pemimpin agama Sikh berada di bawah karantina ketat di India utara, setelah pria itu meninggal karena virus mematikan itu.

Guru spiritual berusia 70 tahun bernama Baldev Singh kembali dari perjalanan ke pusat wabah di Eropa, Italia dan Jerman, sebelum ia pergi berceramah di lebih dari selusin desa di Negara Bagian Punjab.

Setidaknya 19 orang yang berinteraksi dengan pengkhotbah itu telah dinyatakan positif mengidap covid-19, kata Vinay Bublani, seorang wakil komisaris polisi setempat.

Hasil pemeriksaan masih menunggu untuk lebih dari 200 orang lain. Kasus ini telah memicu salah satu peringatan paling serius di India terkait pandemi.

“Yang pertama dari 15 desa ini ditutup pada 18 Maret, dan kami pikir ada 15.000 hingga 20.000 orang di desa-desa yang dikunci,” kata Gaurav Jain, seorang hakim senior untuk Distrik Banga, tempat tinggal Singh.

Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat virus korona (covid-19) di Italia melewati 10.000 orang, Sabtu (28/3) waktu setempat. Sebanyak 889 kematian baru yang dilaporkan sehari setelah negara itu mencatat 969 kematian pada Jumat.

Italia sekarang tampaknya akan memperpanjang tindakan penutupan bisnis yang melemahkan ekonomi dan secara emosional membuat stres dan larangan pertemuan publik melewati batas waktu 3 April.

Jumlah kematian akibat wabah virus korona di Inggris telah meningkat menjadi 1.019 naik dari 759 orang sehari sebelumnya, menurut angka pemerintah yang dirilis, Sabtu (28/3).

 “Pada pukul 17.00 pada 27 Maret 2020, 1.019 pasien di Inggris yang dites positif virus korona (covid-19) telah meninggal,” kata Kementerian Kesehatan, sementara lebih dari 17.000 orang lainnya telah terinfeksi virus tersebut.(AlJazeera/IndiaToday/AFP/I-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya