Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KELOMPOK bersenjata menyerbu kuil Sikh-Hindu di ibu kot Kabul, Afghanistan, Rabu (25/3). Kuil tersebut telah ditutup bersamaan dengan terjadinya pertempuran antara kelompok bersenjatan dan pasukan pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan pejabat Afghanistan setelah terjadi serangan kelompok bersenjata ke Kota Kabul.
Serangan terjadi saat pemerintah Afghanistan menghadapi banyak krisis termasuk serangan kelompok pemberontak, deadlock politik, pemangkasan bantuan AS, kegagalan proses perdamaian, dan meningkatnya wabah virus korona.
"Sekitar pukul 07.45 (waktu setempat), sekelompok penyerang memasuki sebuah kuil Hindu-Sikh," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian, kepada AFP.
"Orang-orang terjebak di dalam gedung (kuil) dan (aparat keamanan) berusaha menyelamatkan mereka," jelas Arian.
Sementara itu, kelompok Taliban membantah terlibat dalam serangan tersebut. Sejauh ini belum ada kelompok lain yang mengklaim bertanggung jawab. Namun tuduhan dialamatkan kelompok Islam garis keras yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah dan kelompok agama minoritas..
"Ada sekitar 150 orang di dalam kuil. Para keluarga yang tinggal di sana dan biasanya mereka berkumpul untuk berdoa di waktu pagi," kata Anarkali Kaur Honaryar, anggota parlemen Afghanistan dari kelompok Sikh.
"Beberapa orang dalam kuil bersembunyi dan telepon gemgam mereka tak aktif dan kami sangat khawatir," kata Honaryar.
Di sisi lain, kelompok IS memiliki sejarah menyerang kelompok Sikh dan Hindu termasuk aksi bom bunuh diri di Jallabad pada Juli 2018 yang menewaskan 19orang dan 21 orang terluka. (AFP/OL-09)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved