Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Korban Virus Korona Italia Melonjak Tinggi

Haufan Hasyim Salengke
12/3/2020 00:40
Korban Virus Korona Italia Melonjak Tinggi
(AFP)

ITALIA mencatat hari paling mematikan dari krisis virus korona (covid-19), meskipun telah mengunci seluruh negara.

Jumlah kematian akibat covid-19 di Italia pada Selasa meningkat menjadi 631 jiwa. Epidemi yang melonjak memengaruhi perhelatan acara olahraga, budaya, dan politik global.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah mengatakan kepada 60 juta penduduk negaranya bahwa mereka harus melakukan perjalanan hanya untuk pekerjaan atau kesehatan yang paling mendesak alasan.

Italia pada hari Rabu menyiapkan anggaran hingga 25 miliar euro untuk melawan epidemi virus korona baru yang telah menewaskan 631 orang dan membuat rumah sakit dan ekonomi berada di bawah tekanan berat.

Kepanikan akibat wabah korona juga menjalar di 'Negeri Paman Sam'. Gubernur New York Andrew Cuomo telah mengumumkan zona penanggulangan virus korona sejauh 1,6 mil di sekitar kota di utara New York City.

Pasukan Garda Nasional pun diterjunkan untuk membersihkan sekolah-sekolah di kota dan mengirimkan makanan ke setiap individu yang dikarantina.

"Ini adalah tindakan dramatis, tetapi ini merupakan kelompok terbesar di negara ini. Ini secara harfiah adalah masalah hidup dan mati," kata Andrew Cuomo.

Setidaknya 28 orang telah meninggal di AS dengan 1.025 yang terinfeksi, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins, hampir dua kali lipat dari total 550 kasus yang dikonfirmasi sehari sebelumnya.

 

Dampak event olahraga

Virus korona yang tengah mewabah di berbagai negara membuat acara olahraga menjadi korban ketika pihak berwenang mendesak orang untuk menghindari pertemuan besar.

Pertandingan Arsenal di Manchester City ditunda setelah pemain dari klub London itu dikarantina, menjadikannya pertandingan Liga Premier pertama yang dibatalkan karena virus.

Di Amerika Serikat, penyelenggara menjadwal ulang festival musik Coachella selama dua minggu untuk bulan Oktober.

Grup musik Pearl Jam juga memutuskan untuk menunda Tur Amerika Utara mereka. Keputusan ini diumumkan Pearl Jam melalui akun Instagram resminya.

"Sebagai penduduk Kota Seattle, kami telah terpukul dan menyaksikan secara langsung seberapa cepat situasi bencana ini dapat meningkat. Kondisi ini menjadi brutal dan akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik," tulis pengelola akun Instagram Pearljam, Selasa (10/3).

Dalam upaya untuk memperlambat penularan, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn telah meminta pertemuan lebih dari 1.000 orang untuk dibatalkan. Hal ini dapat memenga-ruhi banyak acara termasuk pertandingan sepak bola Bundesliga.

Sementara itu, Beijing meme-rintahkan orang-orang yang tiba di kota itu dari negara mana saja untuk menjalankan karantina selama 14 hari, ketika Tiongkok melaporkan peningkatan kasus virus korona yang diimpor yang mengancam kemajuannya melawan epidemi tersebut.

Zhang Qiang, seorang pejabat pemerintah kota, mengatakan mereka yang mendarat dari negara-negara nonepidemi harus tinggal di rumah selama 14 hari.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, ada 22 kematian lagi dan 24 kasus baru secara nasional pada Rabu. Sepuluh kasus baru berasal dari luar negeri, sebagian besar dari Italia, negara yang paling terdampak di luar Tiongkok. (BBC/CNA/AFP/Nur/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya