Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KURANG dari 2 jam sebelum pengambilan sumpah jabatan perdana menteri (PM) baru, Mahathir Mohamad mengklaim Tan Sri Muhyiddin Yassin bukan PM yang sah karena tidak memiliki dukungan mayoritas di Parlemen.
Mahathir, yang menjabat PM sementara Malaysia, mengatakan pada konferensi pers, bahwa dirinya mendapat dukungan mayoritas dari 114 Anggota Parlemen, yang berasal dari koalisinya Pakatan Harapan, Warisan, dan beberapa anggota parlemen independen, beberapa dari partainya, Bersatu.
"Tan Sri Muhyiddin tidak memiliki dukungan mayoritas untuk menjadi perdana menteri baru," ujarnya pada konferensi pers yang diadakan di Albukhary Foundation, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (1/3).
Namun, Mahathir mengatakan dirinya tidak akan pergi ke istana untuk menyajikan daftar 114 anggota parlemen yang mendukungnya.
Dia juga mengatakan mereka (kelompoknya) akan meminta sesi Parlemen untuk melihat siapa yang memiliki dukungan mayoritas.
Baca juga : Muhyiddin Dilantik Jadi Perdana Menteri Malaysia di Hadapan Raja
Ditanya berapa banyak anggota parlemen mendukungnya pada pukul 16.00 kemarin, dia menjawab, "Sembilan puluh dua."
“Tapi ketika ditambahkan dengan saya sendiri dan yang lainnya, tentu saja kami memiliki mayoritas. Mayoritas terdiri dari Pakatan Harapan, Warisan, dan anggota independen yang telah memberikan dukungan mereka kepada kami, bukan kepada PH, (tetapi) untuk kelompok yang saya ketuai,” terangnya.
Mahathir juga mengaku dirinya merasa dikhianati oleh Muhyiddin. “Dia (Muhyiddin) akan dilantik sebagai Perdana Menteri. Langkah selanjutnya adalah apakah kita dapat menunjukkan bahwa kita tidak percaya padanya,” ujarnya.
"Saya merasa dikhianati oleh Muhyiddin, dia sudah melakukan hal ini sejak lama dan sekarang dia telah berhasil," imbuhnya.
Mahathir mengatakan dengan Muhyiddin disumpah sebagai perdana menteri baru, dia harus mengakhiri posisinya sebagai perdana menteri sementara.
Mahathir menjadi perdana menteri sementara setelah mengundurkan diri sebagai PM ke-7 Malaysia pada 24 Februari lalu menyusul tumbangnya pemerintahan Pakatan Harapan. (Bernama/CNA/Hym/OL-09)
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menjalani karantina sendiri setelah melakukan kontak dekat dengan anggota yang dinyatakan positif covid-19.
"Saya sekarang berada di kantor pusat Partai Bersatu, dan katanya saya dipecat."
Mantan perdana menteri Mahathir dan Anwar berdiri berdampingan di depan sekelompok sekitar 100 anggota parlemen sebelum mereka mencoba berbaris di parlemen.
"Dia (Tun Dr Mahathir) sekarang sudah diperbolehkan pulang dan istirahat di rumah dan akan menjalani perawatan lanjutan di IJN,"
Hingga detik ini, satu-satunya entitas yang memiliki kendali atas wilayah Kepulauan Riau dan Riau adalah Pemerintah Republik Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved