Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TAIWAN mendesak dunia internasional untuk tidak menggunakan metode yang disampaikan WHO dengan memasukkan Taiwan dalam wilayah epidemi Tiongkok dalam kasus wabah virus korona.
"Taiwan bukan bagian dari Cina, dan bukan bagian dari wilayah epidemi Tiongkok! Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia karena telah membedakan dengan jelas antara Taiwan dan Tiongkok daratan dalam menghadapi kasus epidemi ini," sebut rilis yang diterbitkan oleh kantor ekonomi dan dagang Taiwan (TETO) di Jakarta, hari ini.
Taiwan juga sangat mendesak semua negara di dunia untuk tidak menerima informasi yang salah dari WHO yang memasukkan Taiwan dalam wilayah epidemi Tiongkok. "Tidak menggunakan metode pembagian wilayah epidemi WHO yang salah ini, hingga mengambil tindakan yang tidak masuk akal yakni melarang penerbangan dengan Taiwan dan membatasi masuknya orang Taiwan!"
Dalam rilis tersebut disampaikan bahwa Taiwan memiliki sistem perawatan kesehatan global yang terkemuka serta kemampuan pencegahan epidemi Taiwan yang telah mencapai standar kelas dunia, sehingga secara efektif dapat mencegah penyebaran wabah wabah pneumonia virus korana baru yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Hingga kemarin, sudah ada 28 kasus terkonfirmasi. "Dalam hal langkah-langkah pencegahan epidemi, Taiwan telah membentuk sistem pencegahan epidemi nasional yang lengkap,"
Diantaranya pemantauan epidemi elektronik, karantina perbatasan yang ketat, sistem lengkap pencegahan epidemi komunitas, peralatan medis canggih, persiapan bahan anti-epidemi yang memadai, kampanye pencegahan epidemi singkat, latihan pencegahan epidemi tahunan dan lain lain. Pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat dapat bekerja sama untuk mencegah epidemi.
Selain itu, Taiwan telah mengalami epidemi kolera, malaria, cacar dan TBC dalam 60 tahun terakhir, secara bertahap membentuk mekanisme pencegahan epidemi yang lengkap dan mengumpulkan pengalaman yang banyak dalam pencegahan epidemi. Setelah menangani wabah SARS pada tahun 2003, setiap aspek pekerjaan pencegahan epidemi Taiwan telah ditingkatkan.
Taiwan adalah negara dengan wabah penyakit menular yang relatif sedikit, karena Taiwan telah menetapkan "pengawasan kesehatan dan kontrol penumpang yang masuk dan keluar" dan "sistem lengkap pengawasan epidemi domestik" untuk mencegah invasi penyakit menular.
Dalam kasus pneumonia virus korana baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awalnya menilai bahwa Taiwan dan Thailand adalah dua negara paling berbahaya selain Tiongkok, tapi ternyata jumlah kasus lokal di Taiwan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan banyak negara maju.
"Taiwan telah mencapai hasil luar biasa dalam pencegahan epidemi. Lebih lanjut, menurut informasi dari situs web basis data global Numbeo, Indeks Perawatan Kesehatan 2020 memberi peringkat pertama kepada Taiwan dengan 86,71 poin, Korea Selatan dan Jepang masing-masing menempati urutan kedua dan ketiga. Taiwan juga menduduki peringkat nomor satu di dunia tahun lalu, dapat dilihat bahwa standar medis Taiwan telah lama diakui secara internasional," tulis rilis tersebut.
Termasuk dari pembelian masker secara berkelanjutan menunjukkan niat baik pemerintah Taiwan untuk menyediakan masker bagi orang-orang di Taiwan. Bahkan 300.000 orang Indonesia dan orang asing lainnya di Taiwan dapat menikmati hak yang sama untuk membeli masker seperti penduduk di Taiwan dengan kartu izin tinggal atau kartu asuransi kesehatan. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved