Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PERMINTAAN produk sanitasi di Malaysia melonjak di tengah kekhawatiran wabah virus korona. Produsen lokal pun cukup kewalahan dalam memenuhi lonjakan permintaan tersebut.
Salah satu produsen, ENC Nationwide, mengatakan permintaan sanitiser melonjak dari 100 drum menjadi 300 drum atau 20.800 liter sanitiser sejak pertengahan Januari kemarin.
Baca juga: Trump Tawarkan Pengampunan untuk Assange, Asal...
"Mereka meminta 500 liter sanitiser dan ketika saya mengatakan tidak, saya tidak bisa, saya dimarahi karena tidak membantu mereka," kata Direktur Pelaksana ENC Nationwide Yew Chiun Wing, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/2).
Produsen lokal lainnya, MyMedic, juga menghadapi kesulitan dalam situasi tersebut. Eksekutif Senior MyMedic Mohn Farkhan Damri mengatakan bahwa bukan hanya etanol, tetapi pihaknya juga kekurangan pasokan botol yang mayoritas diimpor dari Tiongkok.
Di sisi lain, produsen sarung tangan karet terbesar di dunia, Top Glove Corporation, juga kewalahan dengan tingginya permintaan di tengah kurangnya tenaga kerja mereka. Perusahaan pun akhirnya melakukan outsourcing untuk proses pengemasan.
Perusahaan tersebut telah mengekspor sekitar 148 juta sarung tangan ke Tiongkok antara 24 Januari dan 30 Januari dan 296 juta tambahan pada minggu berikutnya.
Tak hanya di Malaysia, perburuan produk sanitasi juga dilakukan oleh warga Singapura, seperti sanitiser, sabun antibakteri dan juga termometer.
Juru Bicara NTUC FairPrice mengatakan bahwa permintaan produk pembersih tangan dan suplemen vitamin C melonjak lebih dari lima kali dalam dua minggu pertama Februari.
"Pemasok kami yang biasa tidak bisa memenuhi permintaan yang tinggi saat ini," katanya.
Prime Supermarket yang memiliki 21 toko mengatakan bahwa penjualannya hampir lima kali lipat terutama untuk pembersih tangan dan pencuci tangan.
"Barang-barang tersebut terjual sangat cepat, sebagian besar (habis terjual) dalam waktu satu jam," kata Juru Bicara Prime Supermarket.
Tak hanya itu, Watsons juga mengatakan bahwa penjualan sanitiser sebesar sebelas kali lipat dalam dua minggu terakhir dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, termometer dan penyeka alkohol meningkat tiga kali lipat.
Baca juga: 74 WNI dari Diamond Princess Bakal Dikarantina
Tingginya permintaan telah membuat beberapa supermarket dan apotek di sana membatasi pembelian untuk barang-barang tertentu. Di FairPrice, pelanggan hanya boleh membeli maksimal 10 buah masker wajah, dua unit pembersih tangan, dua paket tisu basah, dua paket penyeka alkohol, dan dua unit termometer.
Watsons juga membatasi pembelian untuk termometer, masker dan pembersih tangan sejak akhir Januari. Guardian pun melakukan hal yang sama untuk pembelian masker. (Channel News Asia/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved