Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DUTA Besar Amerika Serikat untuk Jerman, Richard Grenell, mengatakan bahwa Presiden Donald Trump mengancam akan memutus sistem pembagian informasi intelijen terhadap negara-negara yang masih berurusan bisnis dengan perusahaan teknologi Tiongkok, Huawei.
Washington sebelumnya telah mendesak sekutu-sekutunya untuk tidak berbisnis dengan Huawei, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. AS beralasan bisnis dengan Huawei akan berisiko bagi keamanan.
“Trump menginstruksikan saya untuk menjelaskan bahwa setiap negara, yang memilih untuk menggunakan vendor 5G yang tidak dapat dipercaya, akan membahayakan kemampuan mereka untuk berbagi informasi dan intelijen di tingkat tertinggi,” kata Grenell, Minggu (16/2).
Melalui akun Twitter-nya, Grenell mengatakan bahwa presiden telah meneleponnya dari pesawat kepresidenan, Air Force One, terkait dengan pesan tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Konferensi Keamanan Munich beberapa waktu lalu bahwa Huawei ialah ‘kuda Troya untuk intelijen Tiongkok’.
Pada pekan lalu, AS juga sudah mengajukan lebih banyak tuduhan pidana terhadap Huawei terkait dengan dugaan pencurian kekayaan intelektual.
Itu menambah tuduhan sebelumnya bahwa perusahaan tersebut mencuri rahasia dagang dari operator Amerika, T-Mobile.
Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, malah menyatakan bahwa Huawei ialah bagian dari strategi jahat Tiongkok untuk menginfiltrasi dan mendominasi infrastruktur penting di dunia Barat.
“Kalau kita membiarkan ancaman tersebut, pada akhirnya yang dirugikan ialah NATO sendiri,” tegas Esper.
Huawei telah membantah dengan keras tuduhan AS tersebut. Beijing pun menyebut perlakuan tersebut sebagai ‘intimidasi ekonomi’. Menlu Tiongkok, Wang Yi, meminta adanya keadilan dalam bisnis tersebut.
Sejumlah sekutu AS kali ini juga tidak sejalan dengan Washington. Inggris dan Prancis, misalnya, mengatakan tidak akan melarang Huawei membangun jaringan 5G. Akan tetapi, mereka akan memberlakukan pembatasan.
Saat ini, Huawei merupakan perusahaan nomor satu untuk pengembangan jaringan 5G. Pesaingnya dari Eropa antara lain Nokia dan Ericsson. (AFP/Nur/X-11)
Fitur baru pada OS yang paling mencolok adalah Intelligent Agent Framework, yang mampu menghadirkan interaksi lebih manusiawi dan alami antara pengguna dan asisten pribadi, Xiao Yi
Huawei Nova 13 Pro hadir dengan desain yang menawan, menampilkan dua pilihan warna yaitu Black dan Loden Green.
Huawei Mate X6 memiliki desain ramping dan mewah, dibalut kulit premium vegan leather, bahan alternatif kulit yang tidak berasal dari hewan, untuk menghindari kekerasan pada makhluk hidup.
Huawei Band 10 hadir dengan sejumlah fitur tambahan baru mendukung keseimbangan hidup pengguna, seperti Emotional Wellbeing Assistant untuk bantu memonitor suasana hati dan tingkat stres.
Berdasarkan laporan Gizmochina, masalah kesehatan menjadi alasan di balik keputusan pengunduran diri Zhao
Huawei Mate X6 menawarkan tiga layar, pada bagian depan atau layar saat ponsel ditutup dibekali dengan layar LTPO OLED 6,45 inci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved