Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (31/1), mencabut pembatasna untuk ranjau darat dengan alasan teknologi baru membuat alat peledak itu aman.
Keputusan itu memicu kemarahan aktivis yang menuntut dihapuskannya alat peledak yang telah membuat cacat ribuan warga sipil setiap tahunnya.
Trump membatalkan kebijakan pendahulunya, Barack Obama, dengan memberikan lampu hijau untuk generasi baru ranjau darat yang bisa dimatikan atau diledakkan dari jarak jauh.
"Departemen Pertahanan AS memutuskan bahwa pembatasan yang diberlakukan bagi militer AS oleh pemerintaha Obama menyebabkan militer AS dirugikan dalam konflik di luar negeri," ujar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan resmi.
"Presiden Trump tidak mau menerima risiko ini bagi militer kita. Presiden Trump tengah membangun kekuatan militer yang lebih hebat dari sebelum-sebelumnya," imbuh pemerintah AS itu.
Baca juga: AS Batasi Pelancong dari Nigeria dan Lima Negara Lain
Obama, pada 2014, melarang penggunaan ranjau darat dengan pengecualian diharuskan seperti di Semenajung Korea dengan ranjai darat dipasang di perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Obama memerintahkan seluruh ranjau darat yang tidak digunakan untuk melindungi Korea Selatan dihancurkan dan tidak akan bekerja sama dengan negara lain untuk memproduksi ranjau darat.
Gedung Putih mengatakan, kini, militer AS bisa menggunakan ranjau darat di berbagai penjuru dunia jika diperlukan.
Handicap International, lembaga yang mengurusi mereka yang menjadi cacat akibat konflik mengaku muak dengan keputusan Trump.
"Keputusan Trump itu adalah hukuman mati bagi warga sipil. Ada aksi pernag yang di luar kewajaran dan ranjau darat adalah salah satu dari itu," tegas Direkur Handicap International Anne Hery. (AFP/OL-1)
Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat mengenai jaminan keamanan yang kuat.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Washington, DC pada Minggu (17/8) untuk menghadiri pembicaraan mengenai upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
Rusia menyerang Ukraina dengan 60 Shahed buatan Iran dan peswat nirawak (drone) lainnya, serta sebuah rudal Iskander, sementara Kyiv meluncurkan 46 pesawat nirawak ke negara itu.
SEJUMLAH pemimpin Eropa berangkat ke Washington untuk menunjukkan dukungan politik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang pertemuannya dengan Donald Trump.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved