Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Koalisi Saudi Kembali Luncurkan Bom ke Yaman

Haufan Hasyim Salengke
22/1/2020 19:43
Koalisi Saudi Kembali Luncurkan Bom ke Yaman
Pengungsi Yaman yang menjadi korban serangan koalisi yang dipimpin Arab Saudi(AFP)

KOALISI militer pimpinan Arab Saudi di Yaman meningkatkan kampanye pengeboman, Selasa (21/1), dengan melancarkan serangan udara di dekat ibu kota yang dikuasai pemberontak, Sanaa. Serangan itu menewaskan sedikitnya 35 orang, kata pejabat keamanan Yaman.

Serangan ini adalah pertama kalinya dalam beberapa bulan serangan udara koalisi menghantam sasaran kelompok pemberontak Houthi di Distrik Nehm, sekitar 60 kilometer (37 mil) timur laut Sanaa, kata pejabat Houthi.

Para pejabat berbicara dengan syarat anonimitas sesuai dengan peraturan.

Sepanjang hari, kedua belah pihak menembakkan roket dan menggempur daerah itu dengan artileri. Pertempuran sengit menewaskan dan melukai puluhan, dan memaksa sejumlah warga untuk melarikan diri.

Jumlah korban sipil tidak diketahui dengan segera. Video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Yaman menunjukkan gumpalan besar asap membubung di atas gunung setelah serangan udara.

Abdu Abdullah Magli, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengatakan tentara mereka membuat kemajuan besar di darat, merebut beberapa jalan strategis dan situs-situs Houthi. Sementara pemberontak memperkuat pos-pos mereka dan mengerahkan pasukan baru ke garis depan.

Sementara itu, pesawat tempur koalisi juga membom target pemberontak di sebelah barat Provinsi Marib, menewaskan beberapa pejuang Houthi dan menangkap lebih dari 25 orang, menurut pejabat militer Yaman. Fraksi Houthi menolak berkomentar.

Magli mengatakan gelombang pengeboman datang sebagai pembalasan atas serangan rudal Houthi terhadap sebuah masjid di Marib yang menewaskan sedikitnya 116 pasukan pemerintah Yaman selama akhir pekan.

Korban tewas berada di antara yang tertinggi dari serangan pemberontak tunggal sejak awal perang, memicu kecaman luas. Para pejabat Amerika Serikat dan PBB memperingatkan eskalasi militer dapat merusak upaya perdamaian.

Perang saudara Yaman meletus pada 2014 ketika pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran merebut Sanaa, bersama dengan sebagian besar negara bagian utara, menggulingkan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi.

Perang proksi regional telah berlangsung selama bertahun-tahun, menewaskan lebih dari 10.000 orang, menggusur lebih dari 3 juta jiwa dan mendorong negara itu ke ambang kelaparan. Pertempuran telah menjadi kebuntuan berdarah. (Ahramonline/OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik