Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pejabat Saudi Lolos dari Vonis di Kasus Kematian Khashoggi

AFP/Hym/Uca/X-11
23/12/2019 22:00
Pejabat Saudi Lolos dari Vonis di Kasus Kematian Khashoggi
Pengadilan Arab Saudi telah memvonis mati lima orang terkait kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi .(OZAN KOSE / AFP)

PENGADILAN Arab Saudi telah memvonis mati lima orang terkait kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi pada Oktober 2018. Namun sejumlah pejabat tinggi, yang dekat dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, lolos dari tuntutan.

Khashoggi, 59, merupakan seorang pengritik kerajaan Saudi. Ia dibunuh oleh 15 orang Saudi saat berada di konsulat Saudi di ibu kota Turki, Istanbul. Jenazahnya tidak ditemukan sampai sekarang.

Kasus pembunuhan Khashoggi menghebohkan dunia karena terjadi di saat Arab Saudi serta pemimpin de facto, Pangeran Mohammed, sedang melancarkan kampanye untuk mengubah citra kerajaan sebagai negara modern.

Menurut Wakil Jaksa Agung Saudi, Shalaan al-Shalaan, dari 11 terdakwa yang tidak disebutkan nama-namanya, terdapat lima yang divonis mati, tiga dihukum penjara total 24 tahun dan sisanya dibebaskan.

Menurut jaksa, seorang pejabat yaitu wakil kepala badan intelijen Ahmed al-Assiri mengomandoi pembunuhan itu dan ia mendapat bantuan dari kepala pers istana, Saud al-Qahtani.

Meski diperiksa, Qahtani lalu dibebaskan karena “tidak terdapat bukti-bukti yang cukup”. Assiri juga sempat diperiksa dan didakwa namun kemudian dibebaskan dengan alasan yang sama.

Keduanya merupakan bagian dari orang-orang kepercayaan Pangeran Mohammed. Akibat kasus itu, keduanya lalu dipecat namun hanya Assiri yang sempat tampil di persidangan.

Qahtani, yang tegas membela kerajaan dari setiap kritik di media sosial, tidak pernah lagi muncul di muka umum sejak terjadi kasus pembunuhan. Keberadaannya pun sekarang menjadi bahan spekulasi.

Menurut sebuah sumber, terdakwa lain yang diadili adalah agen intelijen Maher Mutreb yang kerap bepergian bersama putra mahkota dalam lawatan ke luar negeri serta ahli forensik Salah al-Tubaigy dan anggota pengawal kerajaan Fahad al-Balawi. Tidak diketahui apakah mereka termasuk bagian yang divonis mati.

Sumber itu menyebut banyak terdakwa membela diri dengan mengatakan hanya menjalankan perintah dari Assiri. (AFP/Hym/Uca/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya