Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Terancam Dimakzulkan, Popularitas Trump Malah Meningkat

Willy Haryono
17/12/2019 12:45
Terancam Dimakzulkan, Popularitas Trump Malah Meningkat
Presiden Amerika Serikat Donald Trump(AFP/Andrew CABALLERO-REYNOLDS)

TINGKAT kepuasan publik Amerika Serikat (AS) terhadap Presiden Donald Trump meningkat menjelang pemungutan suara pemakzulan di DPR AS. Menurut survei Quinnipiac University, angka 43% adalah yang tertinggi sepanjang masa kepemimpinan Trump.

Kendati begitu, Quinnipiac menyebut angka 43% masih jauh lebih rendah dibanding semua presiden AS di era modern.

Menurut survei yang dilakukan pada 11-15 Desember itu, dilansir dari AFP, Selasa (17/12), 52% masyarakat AS menilai buruk performa Trump.

Angka tersebut relatif tidak berubah sejak Trump pertama kali menjadi presiden pada Januari 2017.

Namun angka terbaru dalam tingkat penerimaan publik memperlihatkan tren meningkatnya dukungan terhadap Trump di tengah proses penyelidikan pemakzulan.

Baca juga: Trump Mengaku Awasi Korut dengan Ketat

DPR AS dijadwalkan melakukan pemungutan suara atau voting pemakzulan Trump pada Rabu (18/12). Dua pasal pemakzulan telah diumumkan, yakni mengenai penyalahgunaan wewenang dan menghalangi penyelidikan.

Survei sebelumnya dari Quinnipiac bulan ini menunjukkan angka 41% dalam tingkat penerimaan publik terhadap Trump, dengan 55% lainnya memberikan penilaian buruk. Sementara dalam survei pada Oktober, angkanya adalah 38% dan 58%.

Meningkatnya tingkat penerimaan publik terhadap Trump disebut Quinnipiac terkait dengan atmosfer positif perekonomian AS, salah satunya terlihat dari rendahnya angka pengangguran.

Quinnipiac menunjukkan perekonomian AS dalam tiga kuartal terakhir berstatus baik atau luar biasa.

"Persepsi perekonomian kuat ini membantu Presiden Trump sejak pertama kali terpilih, meski ia menjadi presiden ketiga dalam sejarah AS yang menghadapi proses pemakzulan," ucap analis Quinnipiac, Mary Snow. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya