Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Konektivitas Udara Indonesia-Australia Dibahas di Darwin

Palce Amalo
03/12/2019 18:35
Konektivitas Udara Indonesia-Australia Dibahas di Darwin
Konektivitas Udara Indonesia-Australia Dibahas di Darwin(MI/Palce Amalo)

DELEGASI Indonesia, Timor Leste, dan Australia bertemu di Darwin, ibu kota Northern Territory, Selasa (3/12), untuk membahas kerja sama trilateral antara ketiga negara.

Pertemuan dengan nama 'Trilateral Economic Cooperation Forum' ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang berlangsung di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 6 September 2019.

Saat pertemuan di Kupang, ada sejumlah peluang kerja sama yang dibicarakan meliputi konektivitas udara dan laut, perikanan, peternakan, dan perminyakan.

Sedangkan pada pertemuan di Darwin, selain konektivitas, delegasi Indonesia ingin mengeksekusi kerja sama di bidang pariwisata, perdagangan, dan investasi.


Baca juga: Pemerintah Diminta Beri Perlindungan Hukum pada Yuli Riswati


Konsul Republik Indonesia untuk Northern Territory, Dicky D Soerjanatamihardja, yang mengikuti pertemuan tersebut, mengatakan, delegasi Indonesia ingin merealisasikan konektivitas udara dan laut untuk mendorong perdagangan.

"Saat ini konektivitas udara sangat realistis untuk segera diwujudkan melalui berbagai cara yakni charter flight maupun reguler flight," katanya.

Tidak hanya Kupang, Dicky juga ingin adanya konektivitas udara antara Darwin dengan kota-kota lainnya di Indonesia timur.

Sementara itu, Vice Chairman PT TransNusa Aviation Mandiri, Leo Budiman, yang juga menjadi salah satu anggota delegasi Indonesia, mendukung penuh upaya tiga negara mewujudkan konektivitas udara dan laut.

Bahkan, maskapai TransNusa sudah mendapat izin untuk melayani penerbangan carter dari Kupang ke Darwin selama satu tahun. Saat ini, maskapai tersebut sudah menerbangai rute Kupang-Dili dua kali dalam
seminggu mengunakan pesawat ATR dengan tingkat keterisian penumpang (load factor) mencapai 70%. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya