Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SERIKAT Pekerja Kolombia menggelar aksi mogok massal kedua dalam tempo sepekan, Rabu (27/11), saat puluhan ribu orang turun ke jalan memprotes pemerintahan Presiden Ivan Duque.
Transportasi publik berhenti beroperasi sementara toko dan kantor tutup di ibu kota saat serangkaian aksi demonstrasi yang diawali oleh 250 ribu orang pada Kamis (21/11) lalu berlanjut hingga hari ketujuh.
Sejumlah demonstran membunyikan panci dan wajan saat berjalan di jalan-jalan Kota Bogota. Demonstrasi juga digelar di Cali dan Medellin.
"Kami marah karena banyaknya ketidakadilan dan korupsi," seru David Martinez, pegawai negeri berusia 50 tahun yang ambil bagian dalam demonstrasi di Bogota dengan berpakaian badut.
Baca juga: Demonstrasi Iran Dilaporkan Tewaskan 143 Orang
"Saya berpakaian badut karena begitulah pemerintah melihat kita. Warga sudah bergerak di Ekuador, Cile, dan Bolivia. Ini adalah saatnya kita. Tidak lagi!" imbuhnya.
Polisi mengatakan sebanyak 184 orang telah ditahan sejak aksi demonstrasi dimulai pekan lalu.
Duque yang dikecam karena kebijakan ekonominya meluncurkan gerakan dialog nasional pada Minggu (24/11) bersama wali kota dan pejabat negara lainnya.
Namun, aksi itu malah memancing kemarahan para pemimpin demonstrasi karena mereka sama sekali tidak dilibatkan. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved