Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Mantan Presiden Bolivia Jadi Buronan Polisi

Marcheilla Ariesta
11/11/2019 11:30
Mantan Presiden Bolivia Jadi Buronan Polisi
Mantan Presiden Bolivia Evo Morales(AFP/Aizar RALDES )

EVO Morales mengundurkan diri sebagai Presiden Bolivia setelah kehilangan dukungan tentara dan polisi. Usai mengundurkan diri, dia mengatakan sudah ada surat perintah penangkapannya.

"Ada seorang pejabat polisi yang mengaku telah memegang surat instruksi untuk melakukan penangkapan ilegal terhadap saya," kata Morales lewat akun Twitter pribadinya, dilansir dari AFP, Senin (11/11).

Dia juga mengaku ada sejumlah "kelompok brutal" yang menyerang rumahnya usai pengumuman pengunduran diri.

"Mereka semua telah merusak aturan hukum," ucap dia.

Luis Fernando Camacho, pemimpin konservatif, membenarkan adanya surat perintah penangkapan Morales. Camacho merupakan tokoh penggerak aksi protes di Bolivia yang telah berlangsung selama tiga pekan. Ujung dari demonstrasi ini adalah pengunduran diri Morales.

Baca juga: Pengunduran Presiden Morales Disambut Meriah Warga Bolivia

Dalam tulisannya di Twitter, Camacho menegaskan polisi sedang mencari Morales di Chapare, sebuah area di Cochabamba pusat.

"Militer mengambil pesawat kepresidenan dan saat ini Morales sedang bersembunyi di Chapare. Mereka mengejarnya," tulis Camacho.

Dari wilayah Chapare, Morales mengumumkan pengunduran dirinya di televisi. Ia mengundurkan diri usai kehilangan dukungan dari militer dan kepolisian.

Morales -- mantan petani koka dan presiden pertama Bolivia dari etnis pribumi -- dinyatakan menang dalam pemilihan umum pada 20 Oktober lalu. Ia pun melanjutkan kepemimpinan ke periode keempat, usai pertama kali menjabat pada 2006.

Namun pihak oposisi menilai adanya kecurangan dalam proses penghitungan suara. Gelombang aksi protes pun dimulai, yang telah berlangsung selama lebih kurang tiga pekan. Aksi protes telah menewaskan tiga orang dan melukai ratusan lainnya. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik