Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BAGI Rameth Thomas, seorang lelaki Anangu, Uluru ibarat rumah ibadah, salah satu tempat yang sangat dihormati di dalam hidupnya.
"Uluru ialah tempat yang sangat suci, (seperti) gereja kami," ujarnya kepada BBC.
"Orang-orang di seluruh dunia, mereka datang dan mendakinya. Mereka tidak punya rasa hormat," imbuhnya.
Anangu ialah pemilik tradisional Uluru-Kata Tjuta dan tanah di sekitarnya. Ini merupakan nama yang digunakan anggota beberapa kelompok Aborigin, Australia Tengah.
Harapan Anagu didengar pemerintah. Kawasan bukit batu Uluru resmi ditutup untuk aktivitas pendakian mulai Sabtu (26/10).
Uluru merupakan tempat suci bagi pemelihara adatnya, orang-orang Anangu, yang telah lama memohon turis untuk tidak memanjat. Hanya 16% pengunjung naik pada 2017--ketika larangan diumumkan--tetapi pendakian telah dikemas dalam beberapa minggu terakhir.
Pada Jumat (25/10), pendaki menghadapi kendala pendakian karena angin kencang yang berbahaya. Setelah petugas taman menganggap aktivitas pendakian aman untuk dibuka, ratusan orang melakukan perjalanan.
Foto orang-orang yang berbaris di Uluru dalam beberapa bulan terakhir, bahkan telah membuat perbandingan dengan pemandangan terkini di Gunung Everest.
Satu pengguna media sosial mengunggah timelapse yang menunjukkan antrean besar-besaran di Uluru pada Kamis (24/10).
Penduduk Asli Australia mengatakan situs ini memiliki kekuatan dan spiritualitas seperti tempat lain. "Beban akan terangkat mulai hari ini. Saya bisa merasakannya," kata Donald Fraser, seorang tetua setempat.
"Sekarang ialah waktunya pendakian untuk beristirahat dan memulihkan diri." (BBC/Hym/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved