Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Korban Tewas Ledakan Bom di Masjid Afghanistan Jadi 62 Orang

Melalusa Susthira K
19/10/2019 11:04
Korban Tewas Ledakan Bom di Masjid Afghanistan Jadi 62 Orang
Seorang warga mengendong penyintas dari serangan bom saat Salat Jumat di sebuah masjid di Afghanistan(AFP/NOORULLAH SHIRZADA)

KORBAN ledakan bom saat salat Jumat di masjid Afghanistan terus bertambah. Menurut para pejabat, saat ini, korban tewas mencapai 62 orang dalam serangan paling mematikan kedua di Afghanistan sepanjang 2019 tersebut.

Sementara itu, Juru Bicara Gubernur Provinsi Nangarhar, Attaullah Khogyani, mengatakan sedikitnya 33 orang terluka dalam insiden ledakan bom yang terjadi di wilayah timur Nangarhar itu.

Khogyani mengungkapkan ledakan tersebut berasal dari bahan peledak yang ditempatkan di dalam masjid. Sedangkan sumber-sumber lain, termasuk Taliban, mengatakan bangunan masjid tersebut kemungkinan terkena serangan mortir.

Seorang Juru Bicara Ekstremis Islam Taliban mengatakan pihaknya mengutuk sedalam-dalamnya serangan bom tersebut serta menyebutnya sebagai bentuk kekejaman dan kejahatan besar.

Baca juga: Bom Meledak Saat Salat Jumat di Afghanistan Tewaskan 20 Orang

Penduduk setempat, Omar Ghorzang, memperkirakan sekitar 350 jemaah tengah mengikuti salat Jumat saat insiden ledakan tersebut pecah.

Sementara itu, saksi mata mengatakan atap masjid runtuh setelah bom meledak dengan begitu keras.

Adapun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, melalui juru bicaranya, mengatakan anak-anak ikut menjadi korban terluka dalam insiden ledakan bom tersebut dan menuntut pelaku pengeboman untuk bertanggungjawab.

"Mereka yang melakukan serangan ini harus bertanggung jawab," terang Juru Bicara Antonio Guterres.

Ledakan itu terjadi sehari setelah PBB merilis laporan terbarunya pada Kamis (17/10), yang mengatakan kekerasan di Afghanistan mencapai tingkat yang tidak dapat diterima.

Berdasarkan laporan PBB tersebut, jumlah warga sipil yang terbunuh atau terluka di Afghanistan dari Juli hingga September mencapai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya