Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Xi Jinping Keluarkan Ancaman Serius

AFP/Uca/Hym/X-11
14/10/2019 23:00
Xi Jinping Keluarkan Ancaman Serius
Seorang perempuan pro-Tiongkok mencoba melepas penutup muka seorang pengunjuk rasa di Hong Kong.(Anthony WALLACE / AFP)

PRESIDEN Tiongkok Xi Jinping mengancam akan menghancurkan setiap pihak yang berupaya memecah belah negaranya. Pernyataan tersebut ia lontarkan saat kunjungannya ke Nepal dan di tengah demonstrasi anti-Beijing di Hong Kong yang telah berlangsung selama empat bulan.

“Siapa pun yang berusaha untuk memisahkan wilayah Tiongkok akan binasa, dengan tubuh dan tulang mereka hancur berkeping-keping,” terang Xi, berdasarkan rilis Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Minggu (13/10).

“Setiap pihak asing yang mendukung perpecahan Tiongkok hanya dianggap sebagai delusi oleh masyarakat Tiongkok,” tambahnya.

Meskipun tak menyebutkan nama negara atau daerah yang dimaksud, pernyataannya tersebut muncul ketika polisi antihuru-hara dan demonstran prodemokrasi di Hong Kong kembali bentrok pada Minggu (13/10). Demonstrasi kembali pecah di beberapa lokasi di Hong Kong. Beberapa demonstran memblokade jalan, menyabotase rel kereta api, hingga menghancurkan perusahaan pro-Tiongkok.

Tiongkok menuduh ada ‘kekuatan asing’ di balik demonstrasi di kota semiotonom Hong Kong yang berlangsung sejak Juni lalu. Demonstrasi awalnya dipicu protes atas RUU ekstradisi yang kini telah dicabut dan berkembang meluas menjadi gerakan yang lebih besar menuntut demokrasi dan akuntabilitas polisi.

Muncul kekhawatiran bahwa Tiongkok akan mengirim pasukannya ke Hong Kong untuk mengakhiri kerusuhan. Namun, sejauh ini, Beijing mengatakan pihaknya yakin pasukan keamanan Hong Kong mampu mengatasi demonstrasi.

Sementara itu, ketegangan Tiongkok dan Taiwan meningkat manakala upaya reunifikasi Taiwan semakin ditekankan Tiongkok. Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, yang menjabat sejak 2016, mengatakan pemerintahannya menolak untuk mengakui bahwa Taiwan merupakan bagian dari ‘satu Tiongkok’.

Taiwan telah memerintah sendiri sejak berakhirnya perang saudara di Tiongkok pada 1949. (AFP/Uca/Hym/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik