Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Erdogan Soroti lagi Kasus Khashoggi

MI
02/10/2019 01:05
Erdogan Soroti lagi Kasus Khashoggi
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan(AFP)

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menuturkan pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi telah menimbulkan ancaman serius bagi tatanan internasional. Erdogan menyebut ­pembunuhan satu tahun lalu tersebut sebagai insiden paling berpengaruh dan kontroversial di abad ini.

“Bahwa, satu tahun kemudian, masih sedikitnya masyarakat internasional yang tahu tentang apa yang terjadi (kematian Kashoggi) ialah sumber keprihatinan yang serius. Apakah semua aspek kematian wartawan Saudi akan terungkap akan menentukan dunia seperti apa yang anak-anak kita tinggali,” tulis Erdogan dalam kolom opini yang diterbitkan Washington Post, Minggu (30/9).

Erdogan menduga pembunuhan yang dilakukan di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki tersebut dilakukan oleh agen ‘organisasi gelap’ dalam tubuh kerajaan Saudi. Ia tidak menyebut secara langsung Saudi ataupun orang-orangnya.

“Pemerintahan saya membuat perbedaan yang jelas dan terang antara para penjahat yang membunuh Khashoggi dan Raja Salman dan rakyatnya yang setia,” katanya.

Erdogan mengatakan meski pun Turki selalu memandang Arab Saudi sebagai teman dan sekutu, namun atas kasus pembunuhan Kashoggi, Ankara tidak serta-merta diam. Ia pun bersumpah untuk melanjutkan upayanya mengusut kasus kematian Kashoggi. Erdogan kembali mengulangi pertanyaannya yang pernah dimuat dalam artikel serupa tahun lalu.

“Di mana sisa-sisa Khashoggi? Siapa yang menandatangani surat kematiannya? Siapa yang mengirim 15 pembunuh, termasuk ahli forensik, naik ke dua pesawat ke Istanbul?,” tegasnya.

Erdogan mengaku bertekad menyelidiki kasus kematian Kashoggi atas nama kebaikan umat manusia, agar kejahatan serupa tak kembali terulang. Lebih lanjut ia mengatakan justru pembunuh Kashoggi menikmati impunitas dari Arab Saudi.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara program siaran CBS, 60 Minutes, putra mahkota Saudi membantah telah memerintahkan pembunuhan tersebut, (AFP/Uca/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik