Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Gara-Gara Ukraina, Trump Terancam Dimakzulkan

Fajar Nugraha
25/9/2019 06:11
Gara-Gara Ukraina, Trump Terancam Dimakzulkan
Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Presiden AS Donald Trump(AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS dan SAUL LOEB)

KETUA DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi secara resmi mengumumkan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.

Penyelidikan itu terkait ulah Trump yang meminta Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky mendiskreditkan putra dari bakal calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.

Trump dikabarkan menekan Presiden Zelensky untuk memeriksa Hunter Biden. Tekanan itu disertai ancaman pembekuan bantuan militer bernilai jutaan dolar yang diutarakan Kepala Staf Trump Mick Mulvaney.

Atas kasus itu, Pelosi meminta enam ketua komite yang menyelidiki Trump untuk mengumpulkan bukti pemakzulan terbaik mereka dan membagikannya kepada Komite Hukum DPR AS.

"Tindakan presiden Trump mengungkapkan fakta yang tidak terhormat adalah pengkhianatan sumpah jabatannya, pengkhianatan terhadap keamanan nasional kita, dan pengkhianatan terhadap integritas pemilu kita," kata Pelosi, seperti dikutip CNN, Rabu (25/9).

"Karena itu, hari ini, saya mengumumkan DPR bergerak maju dengan penyelidikan pemakzulan,” jelasnya.

Baca juga: Saat Ancaman Pemakzulan, Trump harus Hadapi Konflik dengan Iran

Pelosi, selama berbulan-bulan, telah menolak untuk melanjutkan penyelidikan pemakzulan terhadap Trump meski ada permintaan dari anggota dari partainya untuk menyelidiki presiden.

Dia menunggu laporan mantan Penasihat Khusus Robert Mueller III tentang campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 dan tidak meminta pemakzulan setelah dia mengeluarkan temuannya

"Kami tidak bisa pergi ke sana sampai kami memiliki fakta," katanya kepada wartawan, seminggu yang lalu.

Tetapi Selasa (24/9), mayoritas Demokrat California dan ketujuh Demokrat baru yang mengalahkan petahana Republik dalam pemilihan jangka menengah tahun lalu, telah mengeluarkan pernyataan publik yang mendukung penyelidikan atau pemungutan suara pemakzulan.

Panggilan tersebut mengikuti laporan whistleblower yang dibuat kepada Inspektur Jenderal Intelijen Komunitas Michael Atkinson atas komunikasi Trump dengan seorang pemimpin asing.

Kongres masih tidak tahu persis isi pengaduan atau siapa pelapor itu. Pejabat Direktur Intelijen Nasional Joseph Maguire telah menolak menyampaikan keluhan, bertentangan dengan hukum federal.

Trump langsung bereaksi keras dengan rencana penyelidikan pemakzulan ini. Melalui akun Twitter pribadinyanya, Trump menyebut tindakan itu sebagai ‘Penghinaan terhadap Presiden’.

Menurut Trump, baik Pelosi atau siapa pun yang menyetujui penyelidikan tersebut tidak pernah membaca transkrip dari telepon yang dia lakukan bersama Presiden Zelensky. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya