Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Washington Terus Tekan Teheran

Haufan Hasyim Salengke
24/9/2019 22:00
Washington Terus Tekan Teheran
Presiden Amerika Serikat Donald Trump(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, terus mencoba mencari dukungan bagi kebijakan Iran-nya yang keras, termasuk dalam pidatonya di Sidang Umum PBB. Namun, tawaran untuk koalisi internasional melawan Teheran itu dibayangi skandal politik yang semakin meningkat di Amerika Serikat.

"Kami akan berbicara tentang Iran," Trump mengatakan kepada wartawan tentang pidatonya di Majelis Umum PBB di New York.

Ia mengatakan pemerintahannya telah memberikan 'banyak tekanan' pada Teheran. Pria yang tak memiliki pengalaman politik sebelumnya itu mengisyaratkan langkah-langkah baru dalam kampanye AS untuk mengakhiri program teknologi nuklir Iran dan secara umum mengekang kekuatan negara itu di Timur Tengah.

"Banyak hal yang akan terjadi," ujar Trump. "Jauh lebih banyak daripada yang kalian tahu. Jauh lebih banyak daripada yang diketahui media," tukasnya.

 

Bertemu Rouhani

Di sisi lain, Trump masih membuka kemungkinan bertemu dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani, di sela-sela Sidang Umum PBB. Meski demikian, belum ada jadwal resmi untuk pertemuan kedua pemimpin negara itu.

"Itu bisa saja terjadi. Namun, saya tidak punya jadwal untuk bertemu dengannya," ungkap Trump.

Sebelumnya, Pemimpin Prancis, Emmanuel Macron, telah berusaha mempertemukan Trump dengan Rouhani.

Nasib pertemuan itu sempat memudar karena terjadi serangan ke kilang minyak Saudi. AS menuduh Iran sebagai dalang serangan, tapi dibantah keras oleh Teheran.

Macron masih menaruh harapan bahwa pertemuan itu akan terjadi. Dia telah menemui Trump secara informal dan kemudian ganti berbicara selama 90 menit dengan Rouhani.

"Memang kelihatannya mustahil, tapi masih ada waktu untuk Iran mengambil kesempatan mengakhiri ketegangan ini," ujar Macron kepada Rouhani, berdasarkan pernyataan dari kantor kepresidenan Prancis.

Macron masih berencana untuk menemui Trump kembali. "Saya akan terus berusaha supaya pertemuan itu terwujud," tegasnya.

Meski demikian, Trump tidak terlalu setuju dengan ide Prancis sebagai mediator. "Kami tidak perlu perantara. Iran sudah tahu siapa yang harus mereka hubungi," kata Trump.

 

Masalah nuklir

Hubungan AS-Iran memburuk sejak Mei 2018 karena Trump memerintahkan AS keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran yang dibuat pada 2015. Sebagai gantinya, Trump terus menekan Iran.

Negara-negara Barat, sejauh ini terus mendukung AS. Dalam pertemuan Macron dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan PM Inggris Boris Johnson, misalnya, mereka sepakat bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan ke kilang minyak Abqaiq dan Khurais.

Meski demikian, ketiganya yang juga terikat dalam perjanjian nuklir yang dibuat di zaman Barack Obama itu, juga menyatakan solusi bagi Iran harus melewati proses diplomasi. "Kami mendesak Iran untuk mau berdialog dan tidak lagi melakukan aksi provokasi yang hanya akan memperkeruh situasi," ungkap mereka. (AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya