Serangan Taliban Hancurkan Rumah Sakit

MI
20/9/2019 00:00
Serangan Taliban Hancurkan Rumah Sakit
Serangan bom di Afghanistan(AFP)

SEDIKITNYA 10 orang tewas setelah sebuah truk berisi bahan peledak diledakkan oleh milisi Taliban di luar sebuah rumah sakit di Afghanistan selatan.

Banyak korban dalam serangan di Kota Qalat itu, yakni dokter dan pasien. Hal ini disampaikan media setempat, BBC, Kamis (19/9).

Taliban mengatakan mereka menargetkan kantor intelijen pemerintah, di sebelah rumah sakit.

Jumlah korban tewas terbaru dari serangan Kamis pagi di Provinsi Zabul masih belum jelas. Kepala dewan provinsi mengatakan dia meyakini sebanyak 20 dipastikan tewas dengan hampir 100 orang terluka.

Orang-orang di tempat kejadian menggambarkan mereka melihat perempuan dan anak-anak ditarik dari reruntuhan.

"Itu mengerikan," kata mahasiswa universitas Atif Baloch, menurut kantor berita AFP.

Pejabat senior kementerian pertahanan di ibu kota mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa bom besar dibawa dengan truk mini.

Penelitian BBC mengungkapkan awal pekan ini bahwa setidaknya 473 warga sipil telah tewas di Afghanistan selama Agustus. Namun, Taliban telah menolak untuk bertanggung jawab atas jatuhnya korban warga sipil.

Dalam sebuah wawancara dengan kepala koresponden internasional BBC Lyse Doucet awal pekan ini, kepala perunding Taliban Sher Mohammad Abbas Stanikzai menyalahkan pejuang asing atas jatuhnya korban sipil.

Kelompok itu telah melakukan serangan hampir setiap hari di tengah perundingan damai yang memanas dan menjelang pemilu nasional.

Sebelumnya pada Selasa, kelompok itu menargetkan kegiatan kampanye pemilihan umum tempat Presiden Ashraf Ghani dijadwalkan akan berbicara, mengakibatkan 26 orang tewas.

Awal bulan ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutip serangan Taliban di Kabul yang menewaskan seorang tentara AS dan 11 lainnya pada 6 September sebagai alasannya untuk menarik diri dari perundingan damai yang bertujuan mengakhiri konflik 18 tahun. (BBC/AFP/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya