Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Serangan Drone Hantam Kilang Saudi Aramco

MI
15/9/2019 23:30
Serangan Drone Hantam Kilang Saudi Aramco
Kilang Saudi Aramco(AFP)

ARAB Saudi mengatakan, Sabtu (14/9), kerajaan siap untuk menanggapi serangan pesawat nirawak (drone) yang diklaim oleh pemberontak Yaman yang berpihak pada Iran pada dua fasilitas minyak utama mereka. Amerika Serikat menyalahkan Teheran atas serangan itu.

Serangan memicu kebakaran di pengilangan minyak Aramco yang dimililiki negara dan memicu kecaman keras dari diplomat top. Insiden itu dilaporkan sangat mengganggu aliran minyak.

Drone memicu beberapa ledakan dan memaksa Aramco untuk menangguhkan produksi di dua fasilitas. Hal ini mengganggu sekitar setengah dari total output perusahaan.

Pemberontak Houthi yang memiliki hubungan dengan Iran mengatakan mereka meluncurkan operasi besar-besaran yang melibatkan 10 pesawat nirawak di fasilitas itu, seperti diberitakan televisi kelompok Al-Masirah.

Namun, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyalahkan Teheran atas serangan itu. "Iran sekarang telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia. AS akan bekerja dengan mitra dan sekutu kami untuk memastikan bahwa pasar energi tetap dipasok dengan baik dan Iran bertanggung jawab atas agresi mereka," tambah diplomat utama Negeri 'Paman Sam' itu di Twitter.

Pangeran Mohammed sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Saudi bersedia dan mampu menanggapi agresi teroris ini.

Juru bicara kementerian dalam negeri Saudi, Mansour al-Turki, mengatakan tidak ada korban dalam serangan itu. Namun, tingkat kerusakan sepenuhnya tidak jelas karena wartawan tidak diizinkan di dekat pabrik karena pemerintah Saudi meningkatkan keamanan.

Serangan pabrik Abqaiq--fasilitas pemrosesan minyak terbesar Aramco--dan Khurais di dekatnya, yang menjadi tuan rumah ladang minyak besar-besaran, mengakibatkan penangguhan produksi 5,7 juta barel minyak mentah per hari.

CEO Aramco, Amin Nasser, mengatakan pekerjaan sedang dilakukan untuk memulihkan produksi. Informasi mengenai kemajuan akan diberikan dalam dua hari ke depan.

"Ledakan di pabrik itu juga menyebabkan penghentian produksi sekitar dua miliar kaki kubik gas per hari," kata Pangeran Abdulaziz. (AFP/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya