Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson mengklaim dirinya telah membuat sejumlah besa rkemajuan menuju kesapakatan Brexit dengan Uni Eropa. Ia mengatakan itu dalam sebuah wawancara Sabtu (14/9). Boris juga membandingkan Inggris dengan Incredible Hulk.
"Ini akan menguras banyak pekerjaan. Antara sekarang dan 17 Oktober nanti ketika para pemimpin Uni Eropa berkumpul untuk KTT terakhir, sebelum Inggris dijadwalkan keluar dari Uni Eropa," ujarnya kepada Mail on Sunday.
"Tapi saya akan datang ke KTT itu dan akan membuat kesepakatan. Saya sangat percaya diri. Dan jika kita tidak mendapatkan kesepakatan maka kita akan keluar pada 31 Oktober," imbuhnya.
Boris Johnson menegaskan pernyataannya tersebut sebelum bertemu dengan Ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Kepala negosiator Brexit Uni Eropa, Michel Barnier, di Luksemburg pada Senin (16/9). Dalam wawancara itu, Boris Johnson membandingkan Inggris dengan karakter komik Hulk.
"Semakin marah Hulk, semakin kuat Hulk dan dia selalu melepaskan diri, tidak peduli seberapa berat dia. Dan itulah yang terjadi pada negara ini," kata Johnson.
"Kami akan keluar (dari UE) pada 31 Oktober dan kami akan menyelesaikannya, percayalah," tegasnya.
Tetapi ekstensi oposisi parlemen terhadap pendekatan Johnson dibeberkan pada Sabtu (14/9), ketika salah satu anggota parlemen Partai Konservatif membelot ke Demokrat Liberal pro-Eropa. Mantan menteri universitas Sam Gyimah mengecam keras ancaman Johnson untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan, dan menyerukan agar referendum Brexit 2016 dilaksanakan kembali.
Johnson mulai menjabat pada Juli dan berjanji akan membawa Inggris meninggalkan Uni Eropa bulan depan dengan atau tanpa kesepakatan. Namun keinginan Johnson ini menghadapi perlawanan dari House of Commons. Kelompok pemberontak dari Konservatif bergabung dengan anggota parlemen oposisi pekan lalu mendesak agar meloloskan undang-undang untuk menunda Brexit sampai Januari, jika Johnson tidak mendapatkan kesepakatan tepat waktu.
Johnson ingin menegosiasikan kembali persyaratan yang dibuat oleh pendahulunya, Theresa May, yang ditolak oleh parlemen. Tetapi para pemimpin Uni Eropa bersikeras bahwa kesepakatan itu adalah yang terbaik yang ditawarkan. Poin utama adalah rencana backstop untuk menjaga perbatasan Inggris dengan Irlandia, yang dapat membuat Inggris terikat dengan peraturan perdagangan Uni Eropa setelah Brexit.
"Ketika saya mendapatkan jabatan ini, semua orang mengatakan sama sekali tidak ada perubahan pada perjanjian penarikan," kata Johnson.
"Mereka sudah menjauhi itu dan, seperti yang Anda tahu, ada pembicaraan yang sangat baik tentang bagaimana mengatasi masalah perbatasan Irlandia Utara," kata Johnson.
baca juga: Drone Hantam Kilang Minyak Aramco, AS Tuduh Iran Pelakunya
"Sejumlah besar kemajuan sedang dibuat," imbuhnya.
Namun, Downing Street telah meremehkan terobosan besar dalam pembicaraan pada Senin. Merespons itu, Johnson mengulangi bahwa dalam keadaan apa pun ia tidak akan menunda Brexit. (AFP/OL-3)
Nigel Farage, arsitek Brexit mengumumkan niatnya maju sebagai kandidat partai sayap kanan Reform UK dalam pemilu umum Inggris pada 4 Juli.
Pemerintah Inggris akan menunda pemeriksaan impor makanan dari UE pasca-Brexit, yang seharusnya dimulai bulan ini untuk menghindari gangguan besar di pelabuhan.
Ke depan, Indonesia dapat melakukan ekspor singkong (HS 0714) ke Inggris dengan tarif 6% dan kuota hingga 660.000 ton/tahun.
Perjalanan tersebut awalnya direncanakan pada Maret dan seharusnya menjadi kunjungan kenegaraan pertama Charles ke luar negeri sejak menjadi raja setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.
Inggris mengalami kekurangan beberapa buah dan sayuran, beberapa supermarket terpaksa membatasi pembelian kedua produk itu
"Saya rasa pembicaraan mengenai reformasi protokol ini semakin mendekati kesimpulan. Tentu saja, kesepakatan belum selesai, namun saya pikir kami beringsut ke arah kesimpulan,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved