Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
EDGAR Fernandez menyimpan setelan mariachi di lemari pakaian rumah sakit umum Caracas, tempat dirinya bekerja sebagai perawat. Seusai jam kerja, dia mengenakan pakaian tersebut untuk pertunjukan.
Fernandez harus melakukan pekerjaan tambahan, karena gajinya sangat kecil, yakni hanya US$ 10 per bulan. Uang dari pertunjukan setidaknya mampu menolong dirinya di tengah krisis ekonomi Venezuela. Fernandez tidak sendiri, banyak rekan seprofesi yang terpaksa beralih pekerjaan demi bertahan hidup. Seperti menjadi penjaga keamanan, pelaku usaha rumahan, hingga buruh bangunan.
Baca juga: Robot Humanoid Rusia Merapat ke Stasiun Luar Angkasa
Saat ini, keberadaan perawat di Venezuela semakin langka. Negara Amerika Latin mengalami eksodus profesi. Para perawat yang masih bertahap, harus berhadapan dengan sejumlah masalah. Termasuk, kekurangan suplai obat-obatan dan pemadaman listrik.
"Gaji seorang perawat seperti tidak ada artinya. Meski bertugas selama 12 jam, uang yang diperoleh tidak bisa membeli apapun," ucap Fernandez dengan lirih.
Ketika agenda pertunjukan bertabrakan dengan jadwal kerja, Fernandez terpaksa membayar seorang kolega untuk menggantikan tugasnya. Alhasil, penghasilan dari rumah sakit semakin menyusut.
"Terkadang mereka (penonton pertunjukan) membayar saya dengan tepung atau lentil. Seringkali saya pulang ke rumah dengan tangan kosong," kisah pria berusia 40 tahun.
Fernandez tinggal di Rumah Sakit Perez Carreno, karena tidak mampu membayar sewa rumah. Dia pun terpaksa tidur di atas kasur yang kotor. Dengan pakaian berlapis perak, Fernandez biasanya bernyanyi di bar dan perumahan. Mantan pasien juga pernah menggunakan jasanya. Dia sempat menabung agar bisa membuat album lagu, yang kemudian dijual ke stasiun radio. Fernandez berharap sutau hari mencapai ketenaran.
Seperti kebanyakan warga Venezuela, Francis Guillen juga harus berjuang hidup. Dia memutar otak untuk membuat "hairspray", kemudian dijual ke Pasar Catia yang sibuk di Caracas. Dengan proyeksi inflasi mencapai satu juta persen pada tahun ini, berdasarkan Dana Moneter Internasional (IMF), Guillen melakukan segala cara untuk bertahan hidup.
"Jika saya tidak mencari pekerjaan lain, tidak tahu apa yang akan terjadi pada kehidupan saya," tutur perawat berusia 30 tahun, yang mengaku penjualan "hairspray" setara dengan gaji setiap bulan. Suami Guillen, seorang petugas pemadam kebakaran, melepaskan pekerjaannya demi membantu sang istri menjalani bisnis tersebut.
Gullen sempat tergoda mundur dari profesi utamanya. Namun niat untuk melayani warga Venezuela, mencegahnya masuk ke arus migrasi. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 3,3 juta orang meninggalkan Venezuela sejak awal 2016.
Sayangnya pada Juni 2018, sekitar 15.000 perawat (40%) memutuskan berhenti. Sebagian besar memilih bermigrasi. Hal itu diungkapkan Presiden Nurses College of Caracas, Ana Rosario Contreras, yang meminta gaji perawat dibayar dalam dolar Amerika Serikat (AS), untuk menghentikan eksodus.
Perawat lainnya, Carloz Ruiz juga bekerja sambilan di perusahaan metalurgi. Pria berusia 42 tahun itu berusaha menabung sebanyak mungkin. Namun, dirinya belum mampu membeli seragam perawat yang baru. Setidaknya dia membutuhkan gaji selama 10 bulan untuk membeli seragam baru.
Baca juga: Tiongkok Gencarkan Latihan Militer Dekat Wilayah Taiwan
Ruiz harus menghadapi kelangkaan stok obat-obatan di rumah sakit. Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menilai krisis medis sebagai dampak perang ekonomi, yang digulirkan AS atas undangan pihak oposisi. Di beberapa rumah sakit, seorang perawat tunggal terpaksa mengurus hingga empat pasien. Suatu kondisi yang dikritik keras, karena dianggap sebagai "penyiksaan tenaga kerja".
Pemadaman listrik besar yang terjadi berulang kali, turut berdampak pada sektor kesehatan. Mengingat banyak rumah sakit tidak memiliki generator, pasien berpotensi menghadapi kematian dini. (AFP/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved