Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam Beijing pada Jumat (23/8). Trump bersumpah untuk segera menanggapi pengumuman tarif baru Tiongkok dan memerintahkan perusahaan-perusahaan Amerika meninggalkan negara itu.
"Kami tidak membutuhkan Tiongkok dan, terus terang, akan jauh lebih baik tanpa mereka," ujar Trump di Twitter-nya.
Cuitan panas tersebut mengundang keraguan terjadinya resolusi cepat dalam meningkatnya perang dagang antardua negara adidaya ekonomi dunia tersebut.
Gesekan itu telah memperlambat pertumbuhan ekomoni AS, melemahkan ekonomi global, dan mengancam pasar saham yang turun tajam.
Indenks pasar saham Dow Jones kehilangan lebih dari 600 poin dari puncaknya, ditutup dengan kerugian 2,4%. DAX Jerman juga kehilangan lebih dari satu persen ketika FTSE London naik.
Sebelumnya pada Jumat (23/8), Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan mengenakan tarif baru senilai $75 miliar untuk kedelai AS, lobster, selai kacang, dan impor lainnya sebagai balasan atas tarif baru dari Washington yang berlaku dalam dua putaran, 1 September dan 15 Desember 2019.
"Saya akan menanggapi tarif Tiongkok sore ini. Ini adalah peluang hebat bagi Amerika Serikat," tulis Trump dalam Twitter-nya.
Tidak ada kabar dari Gedung Putih kapan pengumuman itu akan datang.
"Perusahaan Amerika kami yang hebat dengan ini diperintahkan untuk segera mulai mencari alternatif selain Tiongkok, termasuk membawa perusahaan Anda kembali ke rumah dan membuat produk Anda di AS."
Tidak jelas apa yang dimaksud oleh Trump yang menuntut perusahaan swasta AS mengubah produksi mereka.
Kamar Dagang AS yang berpengaruh mendesak kedua belah pihak kembali ke meja perundingan untuk menemukan solusi.
"Sementara kami berbagi rasa frustrasi presiden, kami percaya bahwa kelanjutan dan keterlibatan konstruktif adalah jalan yang benar ke depan," kata Myron Brilliant, Kepala Urusan Internasional Kelompok Bisnis AS.
"Waktu adalah esensi. Kami tidak ingin melihat memburuknya hubungan AS-Tiongkok," kata Briliant.
Sementara itu, Tiongkok menetapkan tarif masuk balasan terhadap AS dengan kenaikan 10% untuk 5.078 barang AS. Penerapan tarif akan berlaku bersamaan tarif baru AS pada 1 September dan 15 Desember mendatang. .
Beijing juga mengumumkan siap memberlakukan kembali tarif 25% pada mobil AS dan tarif 5% untuk suku cadang mobil.
Tidak hanya itu, mulai 15 Desember 2019, Tiongkok akan kembali menaikkan tarif terhadap barang-barang dari AS. (AFP/OL-09)
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan digelarnya putaran baru pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok untuk meredakan perang tarif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas, pada perdagangan Rabu 4 Juni 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025, dibuka melemah 28,94 poin atau 0,41% ke posisi 7.036,13.
Harga emas diprediksi akan kembali menguat signifikan dan bersiap menembus level US$3.350 per troy ons, pada pekan ini.
Kondisi perang dagang global membawa dampak signifikan bagi Indonesia, mulai rantai pasokan global, investasi hingga fluktiasi harga komoditas.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved