Gagal Atasi Kebakaran di Amazon, Brasil Ditekan Negara Eropa

Ihfa Firdausya
24/8/2019 13:58
Gagal Atasi Kebakaran di Amazon, Brasil Ditekan Negara Eropa
Para aktivis dari Cile mengecam Presiden Brasil Jair Bolsonaro terkait kebakaran hutan Amazon.(AFP/Martin Bernetti)

PEMBAHASAN kebakaran hutan Amazon  akan menjadi topik utama dalam pertemuan KTT G-7 di Biarritz, Prancis, akhir pekan ini. Pertemuan para pemimpin negara-negara demokrasi utama dunia ini menjadi momentum internasional untuk memaksa Brasil mengubah kebijakan deforestasinya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kebakaran hutan itu merupakan krisis internasional. Ia berjanji untuk mendorong masalah ini ke puncak agenda pada KTT G7, yang dimulai pada Sabtu (24/8) malam di Biarritz.

Dalam sebuah wawancara pada Jumat (23/8) malam, Macron mengatakan Amazon membutuhkan manajemen yang lebih baik untuk mengakhiri 'ecocide' yang terjadi di hutan hujan.

Dalam kritik lebih lanjut terhadap Presiden Brasil Jair Messias Bolsonaro, Macron mengatakan kepada situs berita Prancis Konbini bahwa diperlukan pemerintahan Amazon yang lebih baik.

“Ini berarti kita perlu melibatkan lebih banyak LSM dan populasi lokal daripada yang kita lakukan sekarang, dan kita perlu menghentikan deforestasi industri yang terjadi di mana-mana.”

Senada dengan Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel mendukung keputusan untuk membahas masalah tersebut di G-7.

"Tingkat kebakaran di daerah Amazon mengejutkan dan mengancam, tidak hanya untuk Brasil dan negara-negara yang terkena dampak lainnya, tetapi juga untuk seluruh dunia," ujar juru bicara Merkel, Steffen Seibert, kepada wartawan di Berlin, Jumat (23/8).

Perdana Menteri (PM) Boris Johnson, akan menghadiri KTT G-7 untuk pertama kalinya sebagai perdana menteri. Johnson mengatakan 'sangat prihatin' dengan kebakaran Amazon. Di tengah desakan sejumlah negara untuk mengambil langkah-langkah hukuman terhadap Bolsonaro, ia siap memberi duukungan.

Sebelumnya Prancis dan Irlandia telah mengancam akan memblokade perjanjian perdagangan bebas Mercosur antara Uni Eropa (UE) dan negara-negara Amerika Selatan. Hal ini akan dilakukan jika pemerintah Jair Bolsonaro tidak menghentikan deforestasi hutan Amazon yang menurut para ahli telah memicu kebakaran

PM Irlandia, Leo Varadkar, mulai mempertanyakan kesepakatan Mercosur pada Jumat (23/8). Ia juga mempertanyakan Bolsonaro untuk menyalahkan kebakaran pada kelompok lingkungan sebagai 'Orwellian'.

Sebelumnya pada Jumat (24/8) malam, dalam pidato yang disiarkan stasiun televis setempat Bolsonaro menyatakan dirinya 'cinta dan hormat yang mendalam' untuk Amazon.

Namun, Bolsonaro justru mengecilkan persoalan kebakaran di Aamzon.  "Ini terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Brasil," katanya.

Bolsonaro juga menilai rentetan kritik terhadapnya adalah bagian dari konspirasi asing yang pada akhirnya digunakan untuk melegitimasi 'intervensi' asing di Amazon.

Pemerintah Finlandia, yang saat ini memimpin Uni Eropa, meminta negara-negara anggota untuk mempertimbangkan lebih banyak pembatasan perdagangan.

Menteri Keuangan Finlandia  Mika Lintila mengutuk penghancuran hutan Amazon. Ia menyerukan Finlandia dan UE untuk segera melihat kemungkinan larangan impor daging sapi Brasil.

Pada Jumat (23/8), Bolsonaro telah mengerahkan pasukan militer untuk mengatasi kobaran api di kawasan hutan Amazon. Mulai Sabtu (24/8), pasukan Brasil akan dikerahkan ke daerah-daerah di Amazon yang terkena dampak kebakaran untuk memadamkan api. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya