Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Tiongkok Tahan Pegawai Konsulat Inggris

MI
22/8/2019 00:00
Tiongkok Tahan Pegawai Konsulat Inggris
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang(wikipedia)

SEORANG pegawai Konsulat Inggris di Hong Kong yang dinyatakan hilang awal bulan ini ternyata ditahan otoritas Tiongkok. Insiden itu terjadi ketika hubungan Inggris dan Tiongkok memanas di tengah krisis Hong Kong.

Beijing menuding adanya campur tangan London dalam gerakan protes prodemokrasi, yang melanda Hong Kong selama tiga bulan terakhir. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, mengatakan pria yang ditahan selama 15 hari oleh kepolisian Shenzhen diduga melanggar aturan keamanan publik.

Lebih lanjut, Geng mengungkapkan pegawai itu berasal dari Hong Kong. "Saya ingin mengklarifikasi bahwa pegawai itu merupakan warga negara Hong Kong, bukan warga Inggris. Dia juga menyatakan dirinya orang Tiongkok," papar Geng.

Pria bernama Simon Cheng melakukan perjalanan ke Shenzhen, sebuah kota besar di perbatasan Tiongkok-Hong Kong, untuk menghadiri pertemuan bisnis pada 8 Agustus. Cheng kembali ke Hong Kong dengan menumpangi kereta api cepat dan tak lupa mengirim pesan ke pasangannya saat melewati bea cukai. "Sejak saat itu, kami tidak bisa menghubunginya," jelas pihak keluarga dalam unggahan di laman Facebook.

Geng menyatakan pegawai konsulat telah melanggar Undang-Undang Hukuman Administrasi Keamanan Publik, aturan dengan cakupan luas yang bertujuan menjaga ketertiban umum dan menjaga keamanan publik, serta memastikan polisi dan pasukan keamanan bertindak dalam koridor hukum.

Rekan-rekan Simon melakukan protes di luar Konsulat Inggris di Hong Kong pada Rabu waktu setempat. Mereka meminta pemerintah Inggris segera menyelamatkan Simon yang ditahan otoritas Tiongkok. "Rakyat Hong Kong masih berjuang melawan RUU ekstradisi. Namun, sesuatu yang buruk sudah terjadi sekalipun RUU terhambat," seru pemrotes, Max Chung.

"Apabila pemerintah Tiongkok tidak menjelaskan kepada publik terkait persoalan ini, itu sama saja bermain dengan api. Tindakan ini ialah peringatan bagi warga Hong Kong dan siapa pun yang ingin mengunjungi Hong Kong," cetusnya.(AFP/Tes/I-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya