Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Demonstran Hong Kong Gelar Aksi Duduk di Bandara

Fajar Nugraha
12/8/2019 11:49
Demonstran Hong Kong Gelar Aksi Duduk di Bandara
Demonstran melakukan aksi duduk di Bandara Hong Kong(AFP/Manan VATSYAYANA)

RIBUAN demonstran berbondong-bondong ke Bandara Internasional Hong Kong selama akhir pekan tanpa melapor terlebih dahulu kepada polisi. Aksi itu memberikan tekanan pada bandara dan memicu kekhawatiran di antara penumpang tentang penundaan atau pembatalan penerbangan mereka.

Para demonstran berpakaian hitam, mulai duduk di tanah aula kedatangan Bandara Internasional Hong Kong pada siang hari, meneriakkan slogan antipemerintah.

Aktivitas kedatangan dibiarkan melalui jalan sempit yang dibatasi demonstran dan harus melewati kerumunan sembari membawa koper dan tas mereka.

Unjuk rasa, yang diperkirakan berlangsung selama tiga hari, belum dilaporkan ke polisi sesuai aturan pertemuan publik.

Beberapa kelompok pekerja penerbangan sipil pada Jumat (9/8) mengeluarkan pernyataan menentang demonstrasi tersebut. Mereka menuding aksi tersebut ilegal dan akan merusak citra serta ekonomi Hong Kong.

Baca juga: Dilarang, Demonstran Tetap Lakukan Aksi Unjuk Rasa di Hong Kong

Mereka juga meminta warga di Hong Kong untuk tidak berpartisipasi dalam protes itu.

Untuk menangani para pengunjuk rasa, otoritas bandara mengirim personel untuk menjaga ketertiban dan memperkuat manajemen masuk.

Hanya penumpang keberangkatan yang memiliki tiket dan paspor serta staf bandara yang sah yang diizinkan memasuki lorong check-in di terminal satu, menurut pernyataan bandara.

Bandara Hong Kong, yang terhubung ke lebih dari 220 tujuan di seluruh dunia, menangani 74,7 juta penumpang dan 427.700 penerbangan tahun lalu.

Bandara ini diperingkatkan sebagai bandara top 10 dunia untuk berbelanja, fasilitas rekreasi, makan, transit bandara, hotel dan keamanan bandara, kebersihan dan layanan staf di penghargaan Skytrax World Airport tahunan untuk 2019.

Beberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera AS dan Inggris. Seorang perempuan berpakaian putih mempertanyakan perilaku dalam bahasa Kanton dan menyebut para pedemo ‘pengkhianat’.

"Kamu orang Tiongkok. Anda adalah penduduk Hong Kong. Anda harus menyukai tempat itu dan tidak boleh mengacaukan tempat itu,” kata perempuan itu, seperti dikutip Shanghai Daily, Senin (12/8).

Seorang turis dari Malaysia bernama Christina, mengatakan dia membaca tentang insiden kekerasan di Hong Kong sebelum tiba dengan teman-temannya tetapi tidak dapat mengubah jadwal karena tiket penerbangan dipesan terlebih dahulu.

"Kami akan mencoba menghindari kerumunan," katanya.

Sarah Pirker menuju Austria setelah perjalanan empat malam di Hong Kong.

"Sangat beruntung bahwa penerbangan saya sejauh ini tidak terpengaruh," pungkasnya. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya