Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pedemo Lakukan Aksi Duduk di Bandara Hong Kong

AFP/Tes/X-11
09/8/2019 22:00
Pedemo Lakukan Aksi Duduk di Bandara Hong Kong
Sejumlah aktivis berpakaian hitam duduk di lantai area kedatangan bandara.(Anthony WALLACE / AFP)

RATUSAN aktivis prodemokrasi, sebagian mengenakan topeng dan helm, melakukan aksi duduk di bandara Hong Kong, kemarin. Mereka berupaya menarik dukungan dari turis asing terhadap gerakan protes di kawasan itu.

"Tidak ada perusuh, yang ada hanya tirani," seru pengunjuk rasa ketika memulai aksi protes selama tiga hari yang menjadi langkah terbaru dalam serangkaian protes yang mengguncang pusat finansial global tersebut.

Sejumlah aktivis berpakaian hitam sebagai tanda gerakan protes. Mereka duduk di lantai area kedatangan bandara.

Para demonstran kompak mengangkat spanduk maupun selebaran dalam bahasa Tiongkok dan Inggris yang mengecam tindak kekerasan petugas kepolisian.

"Selamatkan Hong Kong dari tirani dan kebrutalan polisi!" bunyi salah satu selebaran. Hampir 1.000 orang berpartisipasi dalam gerakan protes ini.

"Kami ingin mengabarkan kepada banyak orang tentang apa yang terjadi di Hong Kong," kata seorang aktivis dengan nama belakang Choi.

Protes yang digencarkan dua bulan lalu merupakan respons terhadap rancangan undang-undang kontroversial yang membuka celah ekstradisi ke Tiongkok daratan. Penolakan itu meluas menjadi gerakan yang mendesak otoritas untuk mempertahankan kebebasan demokrasi.

Para pengunjuk rasa juga menuntut pemilihan langsung pemimpin kota serta investigasi dugaan tindak kekerasan polisi terhadap demonstran.

Sebelumnya, pemerintah Hong Kong menangguhkan RUU ekstradisi, tapi tidak melakukan pembatalan utuh. Alhasil, gerakan protes semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir. Otoritas berwenang kini telah menahan ratusan orang.

Promosi daring terhadap gerakan protes di bandara selama tiga hari digambarkan dengan kartu pas bertuliskan 'HK to freedom' dan 'warm pick-up to guests to HK'.

Para penumpang yang tiba di bandara tampak kebingungan. Sebagian berhenti untuk mengambil foto atau melihat selebaran.

"Saya pikir gerakan ini sangat penting. Demokrasi ialah sesuatu yang mutlak dan harus diperjuangkan. Saya melihat perjuangan warga Hong Kong luar biasa," tutur Clara Boudehen, turis dari Prancis.

Meski aksi duduk belum mendapat izin, pengunjuk rasa berupaya menjalani protes dengan damai tanpa menganggu jadwal penerbangan. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya