Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Sulaman, Cara Baru Melawan Retorika Trump

Basuki Eka Purnama
31/7/2019 13:00
Sulaman, Cara Baru Melawan Retorika Trump
Diana Weymar memamerkan sulaman pertamanya yang berisi kutipan pernyataan Donald Trump(AFP/EDUARDO MUNOZ ALVAREZ)

"DRAIN the swamp." "Such a nasty woman." "Crooked Hillary". Itu adalah beberapa pernyataan yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kini, seorang seniman menjadikan komentar-komentar kasar miliarder itu bahan sulaman.

Diana Warner menjadi inspirasi bagi ratusan perempuan dari berbagai penjuru untuk menyalurkan ketidaksukaan mereka kepada orang nomor satu di AS itu dengan menyulam pernyataan-pernyataan Trump ke berbagai materi pakaian tua mulai dari bib bayi hingga celana dalam.

Proyek yang diberi nama Tiny Prick Project itu kini memiliki 900 koleksi sulaman warna-warni kutipan pernyataan Trump yang kini tengah dipamerkan di New York.

"Ini adalah cara kreatif menanggapi kegilaan yang terjadi. Menurut saya, cara ini berhasil," ujar Weymar.

Proyek ini dimulai pada Januari lalu ketika perempuan berusia 50 tahun itu menyulam kutipan Trump "I am a very stable genius" di kain tua milik neneknya dan mengunggahnya ke Instagram.

Baca juga: Aturan Baru di California Haruskan Trump Ungkap Pajak Penghasilan

Dia mendapat tanggapan berlimpah sehingga dia mulai menyulam satu setiap dua pekan namun kemudian merasa kesulitan mengikuti irama Trump merilis pernyataan tidak pantas.

Weymar kemudian menggelar workshop dan mengundang orang lain untuk mengirimkan sulaman mereka.

Weymar membuat sekitar 450 sulaman dan menerima jumlah yang sama dari berbagai negara termasuk Prancis, Inggris, dan Australia.

Bagi banyak orang yang mengirimkan karya mereka kepada Weymar, menyulam kutipan Trump menjadi cara memprotes aksi Presiden AS itu.

"Saya terinspirasi melakukannya karena saya merasa frustasi dengan kondisi Amerika saat ini," ujar Rebecca Gerstung yang hadir di pameran Weymar.

"Saya menjadikan sesuatu yang buruk menjadi sesyau yang indah menggunakan jarum sebagai media mengatasi kemarahan saya," imbuhnya. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya