Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DEMONSTRASI di Hong Kong untuk memprotes rancangan undang-undang ekstradisi kembali pecah. Para demonstran kini mengincar kantor perwakilan Tiongkok di pusat kota.
Ratusan ribu demonstran awalnya menyerang distrik perumahan elite di dekat Kantor Penghubung Tiongkok. Mereka melempari kawasan itu dengan telur dan cat.
Usai menyerang distrik tersebut, sekitar 200 demonstran berjalan menuju kantor perwakilan Tiongkok di Distrik Sheung Wan. Namun, mereka dihadang polisi antihuru-hara.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (29/7), polisi akhirnya menembakkan gas air mata ke arah para demonstran agar mereka membubarkan diri.
Baca juga: Setelah Bentrok, Pemrotes Siapkan Unjuk Rasa Lebih Besar
Bentrokan akhirnya berakhir sekitar pukul 23.30 waktu setempat ketika demonstran mundur ke stasiun kereta bawah tanah terdekat.
Jumat (26/7) lalu, para pengunjuk rasa beraksi di Bandara Hong Kong. Slogan dan selebaran dibawa ratusan orang yang berkerumun di pintu kedatangan bandara memprotes kekerasan polisi selama demonstrasi.
Gelombang unjuk rasa di Hong Kong dipicu Rancangan Undang-Undang Ekstradisi yang dikhawatirkan dapat mengikis kebebasan berekspresi.
Aksi protes tetap berlanjut meski proses pengesahan RUU Ekstradisi dihentikan. Kini para demonstran menuntut berbagai hal selain RUU Ekstradisi, salah satunya adalah pengunduran diri pemimpin Hong Kong Carrie Lam. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved