Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Setelah Bentrok, Pemrotes Siapkan Unjuk Rasa Lebih Besar

MI
28/7/2019 23:20
Setelah Bentrok, Pemrotes Siapkan Unjuk Rasa Lebih Besar
Bentrokan antara pengunjuk rasa dengan petugas kepolisian di Hong Kong(AFP)

PARA pemrotes prodemokrasi di Hong Kong bersiap untuk unjuk rasa besar lainnya pada Minggu (28/7) malam, sehari setelah polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata dalam konfrontasi kekerasan terbaru yang menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis.

Sebuah kota di dekat perbatasan dengan Tiongkok turun ke kekacauan pada Sabtu ketika polisi memerangi pengunjuk rasa terhadap gerombolan triad propemerintah yang memukul para demonstran demokrasi di sana, akhir pekan lalu.

Polisi antihuru-hara menggunakan gas air mata sepanjang siang dan malam di Yuen Long setelah ketegangan dengan pemrotes, beberapa di antaranya melemparkan proyektil dan mengepung sebuah van polisi.

Peluru karet kemudian ditembakkan dalam bentrokan yang berakhir ketika tongkat polisi antihuru-hara menuduh demonstran terakhir yang tersisa di dalam stasiun metro kota, meninggalkan genangan darah di tempat yang sama, yakni tersangka triad telah menyerang pada akhir pekan sebelumnya.

Polisi mengatakan, 11 penangkapan telah dilakukan. Pihak berwenang rumah sakit mengatakan, 24 orang terluka, yang sebagian besar telah dipulangkan, tetapi dua orang masih dalam kondisi serius.

Kekerasan pada Sabtu menambah krisis politik yang melanda kepemimpinan kota pro-Beijing yang tampaknya tidak mampu atau tidak mau untuk mengakhiri kekacauan.

Reli direncanakan di pulau utama pada Minggu sore. Polisi telah memberikan izin untuk protes statis di sebuah taman, tetapi telah melarang pawai yang diusulkan melalui kota, meningkatkan kemungkinan bentrokan baru.

Demonstrasi selama tujuh minggu terakhir dipicu RUU kontroversial yang akan memungkinkan ekstradisi ke daratan Tiongkok, tetapi telah berkembang menjadi seruan reformasi demokrasi yang lebih luas. (AFP/*/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya