Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PERDANA Menteri Baru Inggris Boris Johnson melakukan pembersihan kabinet yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hanya beberapa jam setelah menggantikan Theresa May di Downing Street, Johnson langsung bergerak.
Lebih dari setengah Kabinet May telah dipecat atau diganti. Johnson memilih para pendukung yang ia percaya akan membantunya memenuhi janji yang dibuatnya selama kampanye.
"Orang-orang yang ragu mereka akan melakukan kesalahan lagi," ucap Johnson dalam pidato nasional pertamanya sebagai Perdana Menteri,” seperti dikutip AFP, Kamis (25/7).
"Kami akan memenuhi janji-janji parlemen yang berulang-ulang kepada rakyat dan keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober - tanpa atau ada kesepakatan,” kata Johnson.
Beberapa menteri telah mengisyaratkan niat mereka berhenti sejak Boris Johnson memenangkan pemungutan suara kepemimpinan. Namun, eksodus massal itu mencengangkan, dengan 17 menteri hilang dari peredaran.
Baca juga: Demonstrasi Anti-Boris Johnson Digelar di London
Di antara mereka, Chancellor of the Exchequer (atau setara Menteri Keuangan) Philip Hammond, yang mengajukan pengunduran dirinya beberapa menit setelah Johnson terpilih. Posisinya digantikan Sajid Javid.
Tidak lama kemudian, saingan utama Johnson untuk kepemimpinan, Jeremy Hunt, mengatakan dia memutuskan pindah ke belakang layar dan Menteri Perdagangan Liam Fox dibuang.
PM Johnson pun menunjuk wajah-wajah baru namun akrab. Sekretaris Kabinet dipimpin Michael Gove, sementara Dominic Raab kembali menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Raab adalah mantan Menteri Brexit di era Theresa May. Raab mundur dari kabinet May pada akhir tahun lalu, sebagai protes atas penarikan dari kesepakatan Brexit.
Perombakan terjadi pada akhir hari bersejarah bagi mantan Wali Kota London itu. Saat perjalanannya ke Istana Buckingham untuk bertemu Ratu Elizabeth, dia menemui hambatan tidak terduga.
Para pemrotes iklim membentuk rantai manusia yang menghalangi iring-iringan pemimpin baru. Polisi turun tangan untuk memastikan dia tidak terlambat bertemu Ratu Elizabeth, yang mengundangnya untuk membentuk pemerintahan sebagai Perdana Menteri Inggris ke-77.
Ada banyak tepuk tangan untuk Johnson di tangga Downing Street dan ketika dia berjalan masuk untuk pertama kalinya sebagai Perdana Menteri. Tapi seperti sang Ratu, kita bertanya-tanya berapa lama optimisme itu akan bertahan.
Boris Johnson harus segera menemukan cara untuk memecahkan kebuntuan Brexit dan memenuhi tenggat waktu 31 Oktober, atau berisiko menjadi Perdana Menteri dengan masa jabatan terpendek. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved