Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SETIDAKNYA 45 orang terluka usai sekelompok pria bertopeng menyerang pengunjuk rasa antipemerintah di Stasiun MTR Yuen Long, Hong Kong. Saat ini, satu korban dalam kondisi kritis.
Kelompok penyerang mayoritas memakai baju berwarna putih dan memegang tongkat. Mereka menyerbu kereta api dan menyerang penumpang.
Saksi mata mengatakan para penyerang menargetkan penumpang berbaju hitam yang merupakan pengunjuk rasa antipemerintah. Namun, kebanyakan warga sipil juga terkena imbas.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (23/7), kelompok penyerang berbaju putih tersebut memukuli banyak pengunjuk rasa dan jurnalis yang melakukan peliputan di stasiun dan di dalam kereta.
Sebuah rekaman video amatir yang muncul di media sosial menunjukkan situasi kacau ketika orang-orang berlarian keluar dari kereta yang sedang diserang.
Hong Kong terguncang oleh protes besar-besaran, terkadang kekerasan, yang awalnya diorganisir untuk menentang RUU yang sekarang ditangguhkan yang akan memungkinkan ekstradisi ke daratan Tiongkok. Demonstrasi ini telah berjalan selama kurang lebih satu bulan.
Baca juga: Kerusuhan kembali Memuncak di Hong Kong
Jumat (19/7), polisi mengklaim telah menemukan bahan peledak dalam jumlah yang cukup besar di sebuah gedung industri di distrik Tsuen Wan.
Mereka mengaku menemukan bahan peledak TATP seberat 2 kilogram, 10 bom molotov, cairan asam, pisau, tongkat besi dan masker gas.
Aparat juga mengklaim menemukan sejumlah spanduk dan pamflet yang bertuliskan penentangan terhadap RUU Ekstradisi serta kaus T-shirt bergambar logo grup Hong Kong National Front.
Beberapa aksi protes sebelumnya di Hong Kong berjalan relatif damai, namun kerap ricuh saat memasuki malam hari.
Demonstrasi pekan lalu membuat 28 orang, termasuk 13 polisi, terluka. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved