Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Tiongkok Bantah Klaim Trump Terkait Pelambatan Ekonomi

Tesa Oktiana Surbakti
16/7/2019 23:16
Tiongkok Bantah Klaim Trump Terkait Pelambatan Ekonomi
Bendera AS-Tiongkok(AFP/JOHANNES EISELE)

TIONGKOK menepis klaim yang dicetuskan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Negeri Tirai Bambu disebut terpaksa membuat kesepakatan perdagangan, lantaran mengalami pelemahan ekonomi.

Padahal, kedua pihak tengah mempersiapkan negosiasi putaran selanjutnya. Beijing dan Washington berkutat dalam perdang dagang yang mendorong masing-masing pihak melemparkan serangan tarif. Nilai komoditas yang disasar mencapai US$360 miliar dalam perdagangan dua arah.

Pada Senin kemarin, Tiongkok merilis data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 turun menjadi 6,2%, atau paling lemah dalam 30 tahun terakhir. Setelah publikasi data perdagangan, Trump mengungkapkan pandangannya melalui Twitter.

"Inilah sebabnya mengapa Tiongkok ingin membuat kesepakatan dengan AS. Dan, berharap hal itu tidak melanggar kesepakatan asli di posisi awal," bunyi cuitan Trump. Namun, pemerintah Tiongkok membatah pernyataan pimpinan AS.

"Pandangan itu sangat menyesatkan. Bahwa AS menyebut Tiongkok ingin membuat kesepakatan, karena dipengaruhi pelemahan ekonomi domestik," pungkas juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang.

"Sekali lagi, saya meminta AS untuk bekerja sama dengan Tiongkok, mencari jalan tengah, dan mengupayakan kesepakatan yang saling menguntungkan. Tentunya, atas dasar kesetaraan dan saling menghormati,"imbuhnya.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan perunding utama perdagangan AS dan Tiongkok akan berbicara melalui telepon pekan ini. Mncuhin dan Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, melakukan pembicaraan lewat saluran telepon pekan lalu, dengan Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Liu He, dan Menteri Perdagangan Tiongkok, Zhong Shan.

Kembali ditekankan Geng, perjanjian ekonomi adalah kepentingan kedua belah pihak. "Tidak berarti permintaan sepihak dari Tiongkok," ucapnya. Seperti diketahui, Trump dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, sepakat melanjutkan kembali perundingan perdagangan, ketika bertemu di sela-sela KTT G20 di Jepang. Mengingat, negosiasi bilateral pada awal Mei mengalami kegagalan, setelah AS menuduh Tiongkok melanggar komitmen utama.(AFP/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya