Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Hujan Muson Sebabkan Banjir di Wilayah Asia Selatan

Tesa Oktiana Surbakti
16/7/2019 19:00
Hujan Muson Sebabkan Banjir di Wilayah Asia Selatan
Sebagian penduduk Nepal mengungsi akibat hujan muson(AFP)

HUJAN muson yang dahsyat mendatangkan banjir dan memicu tanah longsor di wilayah Asia Selatan. Bencana itu berdampak pada jutaan orang, dan menewaskan sedikitnya 180 orang.

Musim hujan memiliki peran penting untuk irigasi dan persediaan air tanah di wilayah miskin, yang menjadi rumah bagi seperlima populasi dunia. Turunnya air hujan meredam kekeringan sebagai dampak musim panas yang tak kenal ampun.

Baca juga: Gedung Putih Batasi Ketentuan Suaka Imigran

Akan tetapi, hujan deras yang diperkirakan berlangsung Juni hingga September, dapat menimbulkan kerusakan dan berpotensi mematikan. Hujan deras melanda wilayah India, Nepal, Bangladesh dan Kashmir teritorial Pakistan. Permukiman warga di dataran rendah pun terancam banjir.

Pada Senin waktu setempat, 5 orang anak dilaporkan tenggelam. Sementara itu, 18 orang tersambar petir dan 7 orang tenggelam setelah kapal terbalik di perairan Teluk Benggala. Ratusan ribu warga di wilayah utara harus mengungsi akibat banjir. Ketinggian air salah satu sungai utama Himalaya, Brahmaputra, sudah melampaui level bahaya.

Di Nepal, sekitar 67 orang tewas meski banjir mulai surut. Dengan menggunakan perahu karet, petugas berupaya mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah. Sejumlah ahli kesehatan memperingatkan potensi wabah penyakit yang ditularkan melalui air. Mereka pun menyerukan bantuan internasional.

Hampir 50 orang tewas di negara bagian timur wilayah India, Assam dan Bihar, yang berbatasan dengan Nepal. Kawasan itu mengalami banjir bandang. Otoritas berwenang mengeluarkan peringatan waspada, ketika banjir semakin parah. Akses jalan menuju sejumlah desa banyak yang terputus. Jalan utama juga terendam banjir.

Beberapa laporan foto menunjukkan kapal penyelamat yang disesaki warga beserta barang bawaan. Mereka berupaya keluar dari distrik Morigaon, yang terdampak banjir paling parah. Hanya atap rumah yang terlihat. Sejauh ini, jumlah korban tewas di negara bagian Assam tercatat 11 orang. Sekitar 83 ribu orang terpaksa mengungsi.

Otoritas berwenang juga berusaha menyelamatkan binatang di Taman Nasional Kazirangan, yang masuk dalam Warisan Dunia. Kawasan itu menjadi rumah bagi dua pertiga populasi badak bercula satu di dunia.

Baca juga: Duterte Pertimbangkan Putuskan Hubungan dengan Islandia

Di negara bagian Bihar, jumlah korban tewas mencapai 24 orang, dengan 2,4 juta warga yang terdampak banjir. Menyoroti wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, banjir bandang menewaskan 23 orang dan merusak 120 rumah. Pasokan air dan aliran listrik lumpuh.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan siap berkoordinasi dengan otoritas berwenang di negara-negara yang terdampak banjir. Bantuan kemanusiaan akan terus disalurkan, mengingat musim hujan masih berlangsung. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik