Polisi Hong Kong Rebut Kembali Gedung Parlemen dari Demonstran

Basuki Eka Purnana
02/7/2019 07:03
Polisi Hong Kong Rebut Kembali Gedung Parlemen dari Demonstran
Demonstran berusaha merusak lambang Kota Hong Kong di dalam gedung parlemen.(AFP/Philip FONG)

POLISI Hong Kong, Selasa (2/7), menembakkan gas air mata untuk merebut kembali gedung parlemen dari ribuan demonstran yang menduduki dan melakukan perusakan di gedung itu sebagai bentuk perlawanan di hari perayaan penyerahan Hong Kong ke Tiongkok.

Kawasan semiotonom Tiongkok itu telah diguncang demonstrasi besar-besaran selama tiga pekan terakhir yang dipicu oleh RUU yang akan mengizinkan ekstradisi warga Hong Kong ke Tiongkok.

Namun, Senin (1/7), kemarahan demonstran mencapai tingkat yang sebelumnya tidak pernah terlihat di Hong Kong.

Demonstran bertopeng yang mayoritas adalah kaum muda, mayoritas mengenakan helm berwarna kuning, menyerbu masuk ke dalam gedung parlemen setelah berjam-jam bentrok dengan polisi.

Para demonstran kemudian melakukan perusakan di bangunan itu dengan mencoret-coret tembok dengan pernyataan antipemerintah.

Polisi kemudian mengancam akan menyerang para demonstran dan selepas tengan malam, polisi bergerak dari semua arah, menembakkan gas air mata sembari menyerang menggunakan tongkat.

Baca juga: Hong Kong Siapkan Pawai di Tengah Kemarahan soal RUU Ekstradisi

Sebelumnya, pada Senin (1/7) malam, pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengutuk aksi demonstran yang menyerbu gedung parlemen. Dia menyebut aksi itu sangat mengejutkan dan menyedihkan.

Berbicara bersama Lam, kepala polisi Hong Kong Stephen Lo mengatakan, "Aksi kekerasan demonstran telah melanggar garis dari demonstrasi damai."

Pada Senin (1/7), ribuan demonstran mengelar aksi menuntut pengunduran diri Lam yang mereka sebut mengekang kebebasan di Hong Kong.

Namun, demonstrasi yang awalnya damai memburuk seiring berjalannya hari. Sekelompok demonstran garis keras kemudian membobol gedung parlemen.

Di dalam gedung itu, mereka menurunkan foto Lam, menaikkan bendera Inggris, dan mencoret lambang Hong Kong dengan cat hitam.

"Tidak ada demonstrasi yang rusuh yang ada hanya tirani," bunyi salah satu spanduk yang dinaikkan di gedung parlemen.

"Hong Kong bukan Tiongkok," bunyi spanduk lainnya. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya