Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PANEL khusus pemerintah merekomendasikan Presiden Nigeria, Muhammad Buhari, untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas Afrika, jelang pertemuan penting para pemimpin Afrika.
Panel dibentuk Buhari pada Maret 2018 untuk meninjau dampak Perjanjian Perdagangan Bebas Benua Afrika (AFCTA). Tepatnya, setelah Nigeria menarik diri dari penandatanganan kesepakatan yang diadopsi mayoritas negara di Afrika.
Baca juga: Trump Sebut Pembicaraan dengan Putin Sangat Baik
"Dari laporan kami menunjukkan Nigeria harus mempertimbangkan langkah bergabung dengan AFCTA," ujar Desmond Guobadia, pemimpin panel, dalam pernyataan langsung kepada Presiden, setelah menyerahkan laporan.
"Kesepakatan perdagangan memberikan peluang besar bagi industri jasa dan manufaktur di Nigeria, khususnya untuk ekspansi ke wilayah Afrika," lanjut Guobadia.
Akan tetapi, Panel merekomendasikan Buhari untuk menunda "liberalisasi" dan meratifikasi kesepakatan yang membuka akses pasar Nigeria ke benua Afrika. Hal itu untuk mengantisipasi dampak negatif dari perjanjian perdagangan.
"AFCTA tentu memiliki risiko besar," katanya, seraya memperingatkan kesepakatan dapat meningkatkan potensi penyelundupan dan penyalahgunaan label "aturan asal mula" produk.
"Risikonya adalah kesepakatan akan memberikan insentif bagi pedagang untuk menyamarkan barang yang diimpor dari luar benua, sebagai produk buatan Afrika," bunyi laporan panel.
Pakta kontinental yang berlaku sejak Mei, merupakan rencana Uni Afrika yang ambisius, untuk meningkatkan integrasi perdagangan intra-Afrika. Dalam beberapa tahun, Nigeria menjadi pendukung utama rencana tersebut. Namun, menarik diri secara tiba-tiba pada Mei lalu, beberapa hari sebelum negara-negara Afrika lain menyatakan dukungan terhadap dokumen kesepakatan dalam pertemuan puncak di Rwanda.
Mengatasi kekhawatiran di tengah dunia usaha dan pekerja, Buhari kemudian membentuk panel yang melibatkan pelaku industri seluruh negara, untuk membahas dampak kesepakatan perdagangan.
"Posisi kami sangat sederhana. Kami mendukung perdagangan bebas, selama adil dan dilakukan atas dasar kesetaraan," pungkas Kepala Negara.
Baca juga: Di G-20, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat untuk Jokowi
Jelang pertemuan puncak para pemimpin Afrika di Republik Niger pekan depan, isu ACFTA akan kembali menjadi agenda pembahasan. Setidaknya, pemerintah Nigeria diharapkan dapat mengizinkan dunia usaha dan serikat pekerja mengadopsi sebagian perjanjian.
"Laporan dari panel akan menjadi bagian dari pertimbangan kami dalam mengambil keputusan terkait AFCTA," tutup Buhari. (AFP/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved