Selasa 18 Juni 2019, 05:45 WIB

Kongres Diaspora akan Bahas Masalah SDM

Tes/X-11 | Internasional
Kongres Diaspora akan Bahas Masalah SDM

MI/Susanto
Dino Patti Djalal, Chairman BOT IDN-Global.

 

KEBERADAAN diaspora diharapkan berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia, termasuk peningkatan sumber daya manusia (SDM). Sekitar 6 juta orang yang memegang paspor Indonesia kini diketahui tersebar di penjuru dunia.

Setelah Kongres Diaspora Indonesia ke-4 (CID) digelar pada 2017, CID ke-5 akan kembali diadakan pada 10 Agustus 2019. Mengangkat tema Empowering Indonesia’s human capital, CID-5 menghadirkan sejumlah tokoh diaspora Indonesia dari berbagai spektrum. Mulai pejabat pemerintah, pengusaha, politikus, seniman, aktivis, inovator, hingga akademisi.

“Para pembicara akan membahas berbagai aspirasi diaspora Indonesia melalu sejumlah sesi paralel. Meski tahun ini tidak ada tamu kehormatan­ seperti Presiden Barack Obama, forum akan menjadi platform akbar bagi kalangan diaspora,” ujar Chairman Board of Trustees IDN-Global, Dino Patti Djalal, dalam konferensi pers di Bengkel Diplomasi, Jakarta, kemarin.

CID merupakan acara dua tahun sekali yang diselenggarakan IDN-Global. Jaringan komunitas ini berhasil menghubungkan para diaspora Indonesia yang semakin dekat dengan Tanah Air.

Dino menekankan IDN-Global menjadi pintu kolaborasi untuk mendukung kemajuan Indonesia di berbagai sektor. “Melalui visi Connecting  the Dots and Expanding the Opportunities, diaspora menjadi aset potensial untuk pembangunan Indonesia. Khususnya di bidang SDM,” imbuhnya.

Presiden IDN-Global, Mark Ge­rald Eman, menuturkan kongres ini akan membahas isu dan tantangan pembangunan SDM dari sisi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Tujuan akhir dari konferensi berfokus pada penguatan­ kontribusi diaspora Indonesia dalam peningkatan SDM lokal.

“Kami percaya pembangunan SDM merupakan kunci masa depan Indonesia. Potensi diaspora juga luar biasa dan banyak dari mereka ingin membantu pengembangan SDM di Indonesia. Apalagi, era industri 4.0 sudah di depan mata,” pungkas Mark.

Mark mengamini tidak mudah untuk menghubungkan diaspora karena penyebarannya terlalu luas. Oleh karena itu, pada perhelatan CID-5 akan diluncurkan aplikasi khusus bagi diaspora. Dengan begitu, basis data diaspora terkoordinasi dengan baik. (Tes/X-11)

Baca Juga

AFP

PBB Desak Israel-Palestina Kurangi Ketegangan selama Ramadan

👤Zubaedah Hanum 🕔Kamis 23 Maret 2023, 22:00 WIB
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel dan Palestina pada untuk menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang meningkatkan...
AFP/ARIS MESSINIS

Dihujani Rudal Rusia, Bakhmut Beri Perlawanan Sengit

👤Zubaedah Hanum 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:50 WIB
PESAWAT nirawak dan rudal Rusia menyerang kota-kota dan meledakkan gedung apartemen di Ukraina. Bakhmut yang telah diserang lewat darat...
Istimewa

Hari Pertama Ramadan, Satu Warga Palestina Tewas di Tangan Tentara Israel

👤Zubaedah Hanum 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:30 WIB
TINDAKAN represif tentara Israel telah menewaskan seorang pria Palestina selama operasi penggerebekan di wilayah pendudukan Tepi Barat,...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya