KEBERADAAN diaspora diharapkan berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia, termasuk peningkatan sumber daya manusia (SDM). Sekitar 6 juta orang yang memegang paspor Indonesia kini diketahui tersebar di penjuru dunia.
Setelah Kongres Diaspora Indonesia ke-4 (CID) digelar pada 2017, CID ke-5 akan kembali diadakan pada 10 Agustus 2019. Mengangkat tema Empowering Indonesia’s human capital, CID-5 menghadirkan sejumlah tokoh diaspora Indonesia dari berbagai spektrum. Mulai pejabat pemerintah, pengusaha, politikus, seniman, aktivis, inovator, hingga akademisi.
“Para pembicara akan membahas berbagai aspirasi diaspora Indonesia melalu sejumlah sesi paralel. Meski tahun ini tidak ada tamu kehormatan seperti Presiden Barack Obama, forum akan menjadi platform akbar bagi kalangan diaspora,” ujar Chairman Board of Trustees IDN-Global, Dino Patti Djalal, dalam konferensi pers di Bengkel Diplomasi, Jakarta, kemarin.
CID merupakan acara dua tahun sekali yang diselenggarakan IDN-Global. Jaringan komunitas ini berhasil menghubungkan para diaspora Indonesia yang semakin dekat dengan Tanah Air.
Dino menekankan IDN-Global menjadi pintu kolaborasi untuk mendukung kemajuan Indonesia di berbagai sektor. “Melalui visi Connecting the Dots and Expanding the Opportunities, diaspora menjadi aset potensial untuk pembangunan Indonesia. Khususnya di bidang SDM,” imbuhnya.
Presiden IDN-Global, Mark Gerald Eman, menuturkan kongres ini akan membahas isu dan tantangan pembangunan SDM dari sisi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Tujuan akhir dari konferensi berfokus pada penguatan kontribusi diaspora Indonesia dalam peningkatan SDM lokal.
“Kami percaya pembangunan SDM merupakan kunci masa depan Indonesia. Potensi diaspora juga luar biasa dan banyak dari mereka ingin membantu pengembangan SDM di Indonesia. Apalagi, era industri 4.0 sudah di depan mata,” pungkas Mark.
Mark mengamini tidak mudah untuk menghubungkan diaspora karena penyebarannya terlalu luas. Oleh karena itu, pada perhelatan CID-5 akan diluncurkan aplikasi khusus bagi diaspora. Dengan begitu, basis data diaspora terkoordinasi dengan baik. (Tes/X-11)