Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PASUKAN keamanan Mesir menewaskan 14 tersangka militan dalam serangan yang dilakukan di Semenanjung Sinai yang bergolak, sebagai tanggapan atas serangan di pos pemeriksaan yang mematikan.
Serangan hari Rabu, yang diklaim oleh kelompok Negara Islam, menewaskan delapan polisi barat daya El-Arish, ibukota Sinai Utara, dan lima gerilyawan tewas dalam baku-tembak yang terjadi kemudian.
Beberapa orang yang diduga gerilyawan melarikan diri dari tempat kejadian sebelum pasukan keamanan melacak dan membunuh 14 dari mereka dalam serangan itu, kata kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan.
"Mengikuti rute elemen-elemen yang melarikan diri yang bertanggung jawab atas serangan itu mengarah ke sekelompok elemen teroris di tempat persembunyian yang ditinggalkan di tempat kosong," kata kementerian itu.
Pasukan keamanan mengepung tersangka militan sebelum melakukan baku tembak yang menewaskan 14 dari mereka. Mereka juga menemukan 14 senjata, tiga alat peledak dan dua sabuk peledak yang mereka miliki.
Gambar-gambar para militan yang terbunuh yang terbaring dalam genangan darah juga diedarkan bersama dengan pernyataan itu.
Satu sumber medis mengirimkan kepada AFP daftar yang menyebutkan delapan anggota polisi terbunuh, yang dikonfirmasi sumber keamanan.
AFP juga menerima rekaman dari seorang perwira polisi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, tentang komunikasi pasukan keamanan yang tampaknya mengkonfirmasi bahwa sebuah pesawat militer menghancurkan sebuah tank yang dibajak oleh seorang militan selama serangan itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh sayap propagandanya, Amaq, kelompok Negara Islam mengatakan para pejuangnya telah meluncurkan "dua serangan serentak pada dua pos pemeriksaan polisi" di El-Arish.
Serangan itu terjadi pada hari Muslim Mesir menandai hari libur Idul Fitri.
Pada bulan Februari 2018, tentara melancarkan serangan nasional terhadap gerilyawan Islamis, yang terutama berfokus pada Sinai Utara.
Hotspot yang bermasalah telah lama menjadi pusat pemberontak yang berafiliasi dengan IS yang telah diperangi Mesir.
Menurut angka resmi, sekitar 665 pemberontak telah tewas sejak awal operasi, sementara tentara telah kehilangan sekitar 50 tentara.
Tidak ada statistik independen yang tersedia dan wilayah ini sebagian besar terputus untuk wartawan, membuat verifikasi angka korban sangat sulit. (AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved