Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PERDANA Menteri Papua Nugini Peter O'Neill, Rabu (29/5), resmi mengundurkan diri demi meredakan krisis politik yang melanda negara itu.
Menghadapi mosi tidak percaya yang hampir bisa dipastikan menggulingkan dirinya, O'Neill mengatakan kepada parlemen bahwa dia telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Gubernur Jenderal Papua Nugini.
O'Neill telah menjadi perdana menteri Papua Nugini selama delapan tahun namun dikritik karena masalah korupsi dan minimnya pembangunan.
Politisi Papua Nugini mengecam kesepakatan senilai US$13 miliiar dengan Total dan ExxonMobil untuk membangun pipa LNG.
Menteri Keuangan James Marape menjadi menteri pertama yang mengundurkan diri dengan menyebut kesepakatan itu tidak akan menguntungkan warga Papua Nugini.
Kesepakatan serupa pada dekade terakhir gagal membawa kesejahteraan ke negara yang 70% warganya tidak memiliki akses ke sambungan listrik.
Baca juga: PM Papua Nugini Batal Mengundurkan Diri
O'Neill sebelumnya mengatakan mengundurkan diri pada Minggu (26/5) namun batal dan malahan mengajukan upaya hukum untuk mempertahankan posisinya.
Aksi O'Neill itu memancing keributan di parlemen pada Selasa (28/5) dengan pendukung dan lawan politiknya saling pukul.
Pada Rabu (29/5), O'Neill dalam sebuah surat mengatakan, "Saya menyampaikan kepada parlemen yang terhormat bahwa pada pukul 09.45 pagi ini saya mengirimkan kepada gubernur jenderal Papua Nugini surat pengunduran diri agar kami bisa menyelesaikan masalah ini."
Parlemen Papua Nugini dijadwalkan menggelar voting untuk memilih perdana menteri baru dalam beberapa hari kemudian. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved