Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Beli Rudal Rusia, Turki Bersiap Hadapi Sanksi AS

(Channelnewsasia/Tes)
22/5/2019 22:20
Beli Rudal Rusia, Turki Bersiap Hadapi Sanksi AS
Christof STACHE / AFP(Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar)

MENTERI Pertahanan Turki, Hulusi Akar, menyatakan pihaknya bersiap menghadapi potensi sanksi dari Amerika Serikat (AS), atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia. Sementara itu, Turki masih melanjutkan pembicaraan dengan AS terkait pembelian sejumlah jet tempur F-35.

Seperti diketahui, Turki dan AS berselisih cukup lama dalam berbagai bidang, termasuk keputusan Ankara untuk membeli S-400, yang dianggap tidak terintegrasi dengan sistem NATO. Washington menekankan langkah itu akan membahayakan peran Turki dalam membangun jet tempur Lockheed Martin F-35.

Di tengah peringatan AS bahwa Turki akan menghadapi sanksi di bawah Undang-Undang CAATSA jika melanjutkan perjanjian tersebut, Turki menekankan pihaknya berharap Presiden AS, Donald Trump, memberikan perlindungan.

Akar mengatakan Turki berkomitmen memenuhi tanggung jawab dalam proyek F-35. Pemerintah, lanjut dia, berharap untuk melanjutkan program seperti yang direncanakan. Akar menekankan pembelian S-400 hanya bertujuan untuk menyokong kebutuhan pertahanan Turki, serta tidak menimbulkan ancaman.

“Kami berupaya melakukan mandat perjanjian bilateral dengan normal. Meski ada beberapa masalah dari waktu ke waktu, kami dengan senang hati menyatakan tidak ada perubahan tajam sampai sekarang. Namun, Turki juga membuat persiapan atas kemungkinan sanksi CAATSA,” ujar Akar.

“Dalam pembicaraan dengan AS, kami memandang adanya pelonggar-an total dan penyesuaian sejumlah isu, termasuk timur Sungai Eufrat, F-35, dan rudal Patriot,” lanjutnya.

Pembelian S-400 dan pembelian jet tempur F-35 merupakan persoalan lain. “Tidak ada klausa dalam perjanjian F-35 yang menyatakan seseorang akan dikeluarkan dari kemitraan karena membeli S-400. Turki sudah membayar US$1,2 miliar. Kami juga memproduksi suku cadang dengan tepat waktu. Apalagi yang harus kami lakukan sebagai mitra?” pungkas Akar.

Dalam upaya membujuk Turki untuk melepaskan rudal produksi Rusia, AS telah menawarkan penjualan sistem pertahanan rudal Patriot Raytheon Co. Akar mengatakan opsi tersebut tengah dievaluasi. Para pejabat Turki dan AS sedang membahas persoalan harga, transfer teknologi, dan produksi bersama, atas tawaran terbaru AS pada akhir Maret. (Channelnewsasia/Tes)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik