Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEJUMLAH negara Arab mencela serangan terhadap empat kapal barang di dekat perairan Uni Emirat Arab di Teluk Oman, sebelah timur Fujairah, dan di perairan ekonomi UAE untuk menyabot operasi.
Di dalam pernyataan terpisah, Bahrain, Mesir, dan Yordania menggambarkan peristiwa tersebut sebagai peningkatan dan perkembangan serius yang mencerminkan keinginan jahat semua pihak yang merencanakan dan melakukan operasi itu, kata Kantor Berita Arab Saudi, SPA, Senin (13/5).
Tujuan serangan itu, kata ketiga negara Arab tersebut, mengancam keselamatan kapal yang melakukan pelayaran di wilayah itu dan mengancam nyawa warga sipil yang menjadi anggota awak kapal.
Kementerian luar negeri ketiga negara tersebut menyampaikan dukungan buat pihak UAE dan menyerukan masyarakat dunia serta pemerintah internasional yang bertugas menangani pelayaran agar melaksanakan tanggung jawab hukum dan politik mereka guna mencegah siapa pun mengutak-atik keamanan dan keselamatan pelayaran di wilayah penting itu.
Menteri Energi, Industri, dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Khalid Al-Falih menegaskan pada pukul 06.00 dua kapal tanker Arab Saudi menjadi sasaran serangan di zona ekonomi eksklusif di lepas pantai Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (12/5).
Saat itu kedua kapal tanker tersebut sedang dalam pelayaran melintasi Teluk. Satu kapal dalam perjalanan untuk mengisi minyak mentah Arab Saudi dari Pelabuhan Ras Tanura untuk dikirim ke pelanggan Aramco Saudi di Amerika Serikat.
"Untungnya, serangan tersebut tidak merenggut korban jiwa atau membuat tumpahan minyak. Akan tetapi, serangan itu mengakibatkan kerusakan besar pada badan kedua kapal tersebut," kata Al-Falih, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Arab Saudi, SPA.
Sebelumnya, UEA melaporkan ada empat kapal komersial dari sejumlah negara yang menjadi sasaran tindakan sabotase di Fujairah. Serangan sabotase tidak menimbulkan korban atau menyebabkan tumpahan minyak.
Penyelidikan internasional
Kini pemerintah telah mengambil tindakan yang diperlukan dan meluncurkan penyelidikan dengan otoritas internasional. "Komunitas internasional harus melaksanakan tanggung jawab mencegah pihak mana pun mencoba merusak keamanan dan keselamatan maritim," demikian pernyataan Kementerian UEA.
Arab Saudi menyampaikan dukungannya buat Uni Emirat Arab (UAE), setelah serangan yang ditujukan kepada dua tanker milik Arab Saudi dan dua kapal lain di lepas pantai Uni Emirat Arab, seperti dikutip kantor berita SPA.
Serangan tersebut, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, merupakan ancaman berbahaya bagi keselamatan navigasi dan memberikan pengaruh negatif terhadap keamanan kawasan dan internasional.
Di sisi lain, harga minyak mentah global berbalik arah menguat setelah kabar penyerangan terhadap empat kapal tanker di wilayah Uni Emirat Arab (UEA) menyeruak.
Pada perdagangan Senin (13/5) harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Juli menguat hingga 0,81% ke level US$ 71,19 per barel. Adapun harga minyak jenis light sweet (WTI) kontrak pengiriman Juni naik 0,31% menjadi US$ 61,85 per barel. (Ant/CNBC/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved